Dosen Sejarah STAIN Sultan Abdurrahman Kunjungi Tinggalan Cagar Budaya di Daik

Lingga70 Views
banner 468x60

Selingga.com (16/07) Daik. Syahrul Rahmat, M.Hum., dosen Sejarah dari STAIN Sultan Abdurrahman Kepri mengunjungi beberapa tinggalan cagar budaya yang ada di Daik, Kabupaten Lingga pada Rabu (15/07) tadi. Syahrul Rahmat mengatakan kalau tinggalan yang ada merupakan bukti sejarah pernah eksisnya sebuah kerajaan, serta harus dipikirkan kelanjutan dari keberadaan situs tersebut.

“Menurut saya, Kabupaten Lingga memiliki potensi yang sangat besar terhadap tinggalan cagar budaya, terutama di sini cagar budaya berupa benda atau struktur bangunan. Ini semua merupakan bukti peninggalan dari Kerajaan Johor-Riau-Lingga-Pahang yang pada masa itu dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah III. Keberadaan tinggalan-tinggalan ini baik berupa makam, struktur bangunan bekas istana, dan juga Masjid Sultan, itu merupakan bukti bahwa sebuah kerajaan pernah eksis di wilayah ini. Alangkah baiknya semua tinggalan ini dimanfaatkan bersama-sama. Karena kita juga memikirkan sustainability atau keberlanjutan dari keberadaan situs ini,” kata Syahrul Rahmat saat itu.

Dosen Sejarah STAIN Sultan Abdurrahman Kunjungi Tinggalan Cagar Budaya di Daik

Syahrul Rahmat juga menambahkan kalau sampai saat ini sudah ada puluhan situs yang telah didaftarkan untuk memiliki legalitas hukumnya.

“Hingga saat ini sudah puluhan situs atau tinggalan cagar budaya yang sudah di daftarkan, memiliki legalitas hukum dan dilindungi oleh Undang-Undang Cagar Budaya Nomor 10 Tahun 2011. Maka itu, ini melibatkan seluruh pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat,” kata Syahrul Rahmat.

Selain itu, dosen Sejarah di STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau ini juga mengatakan kalau cagar budaya yang ada di Daik tersebut memiliki potensi untuk menunjang pariwisata daerah.

Dosen Sejarah STAIN Sultan Abdurrahman Kunjungi Tinggalan Cagar Budaya di Daik

“Peninggalan cagar budaya ini sangat berpotensi untuk menunjang pariwisata daerah karena ini bisa dijadikan sebuah wisata minat khusus yang akan menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Karena sebagaimana yang kita ketahui, Kerajaan Johor-Riau-Lingga-Pahang ini tidak hanya eksis di kawasan Indonesia saja, tetapi juga ke bagian Selatan Malaysia, yaitu daerah Johor dan Pahang. Bahkan zuriat-zuriat kerajaan ini yang menjadi Kerajaan Riau-Lingga juga menetap di Singapura atau di luar negeri. Oleh karena itu, ini sangat potensial,” kata Syahrul Rahmat.

Baca juga :   Kadisdikpora Lingga Buka Turnamen Sepak Bola Antar SD di Armifa

Syahrul Rahmat mengatakan kalau potensi yang ada harus dipublikasikan secara luas untuk menarik minat wisatawan datang ke Lingga.

Dosen Sejarah STAIN Sultan Abdurrahman Kunjungi Tinggalan Cagar Budaya di Daik

“Selain itu, juga sebagai sarana wisata ziarah. Karena beberapa makam di sini, ada makam Raja Yusuf Al Ahmadi yang juga merupakan tokoh Tarikat Naqsabandiah. Ini sangat potensial untuk wisata sejarah dan pemerintah hanya mempublikasikan secara luas agar bagaimana menarik wisatawan untuk datang ke Lingga,” kata Syahrul Rahmat. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *