Selingga.com (27/06) Dabo. Nama Chandra Ibrahim, S.E masih membayangi terus ‘bursa pencalonan’ Cawawako Batam sampai saat ini. Kali ini tokoh muda dari dunia pers itu, diundang pihak ICMI Kota Batam untuk diminta pandangannya terkait pembangunan ekonomi Batam kedepannya. Pertemuan tersebut dikemas dalam bentuk ‘Ngopi Bareng Cendekiawan Batam’.
Jalannya diskusi ringan yang dilaksanakan pada Rabu (26/06) tadi, Chandra Ibrahim banyak menitik beratkan terhadap kaum millenial yang ada di Kota Batam itu. Dalam jalannya diskusi yang diwarnai dengan kontek kebangsaan dan keilmuan saat itu, Chandra didampingi oleh Ketua ICMI Batam, Deddy Gustinandar beserta Raden Dwi Wahyu selaku Sekretaris ICMI dan beberapa pengurus lainnya.
“Ini potensi yang dahsyat. Saya perkirakan jumlah kaum muda di Batam antara 26 sampai 30 persen. Jika mereka diberdayakan, dirangkul, dan disentuh dengan bimbingan yang tepat, maka mereka bisa lebih berkontribusi. Dari catatan, baru 1 persen sumbangan kelompok usaha digital dan kreatif untuk ekonomi Batam,” kata Candra, melalui realease yang diterima oleh pihak media.
Terhadap pembangunan yang sudah berjalan selama ini di Batam, Pimred Batam Pos ini mengatakan kalau konsentrasi pembangunan di Batam, sudah berjalan benar, dalam bentuk mengejar perbaikan infrastruktur jalan, jembatan, dan penataan akses transportasi.
“Dengan infrastruktur yang semakin baik, jalanan yang semakin lebar, orang-orang akan senang ke Batam. Ini menunjang sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan ekonomi Batam di tengah kelesuan sektor lainnya,” kata Candra Ibrahim,
Mantan Ketua GP Ansor Kota Batam periode 2012-2016 lalu dan juga masih tercatat sebagai Dewan Pengawas RS Embung Fatimah itu menyebutkan, kalau potensi dari sektor wisata dan ekonomi kreatif, masih bisa lebih ditingkatkan lagi.
“Sebaik apapun potensi wisata kita, jika tak pandai mengemas (how to package), orang tak akan tertarik. Di sisi lain, secerdik apapun kita mengemas, jika tak pandai menjual (how to sale), ya hampir tak ada artinya. Jadi, semua stake holders harus satu visi untuk wisata ini. Antara pemerintah dengan dewan, dan pelaku wisata, asosiasi, PHRI, Asita, travel, mesti duduk bersama. Juga soal anggaran. Bagaimana mau menjual jika anggaran promosinya kurang,” papar Candra.
Tidak hanya sampai disitu, Wakil Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam itu juga menambahkan kalau pihak Tim Pemko Batam harus lebih memperkuat tim lobi nya, terkait dengan anggaran promosi wisata tersebut.
“Harus yang lentur. Bukan yang kaku. Kalau kaku berhadapan dengan dewan, atau pimpinan, ya sulit menggolkan anggaran promosi wisata,” kata Candra.
Terkait dengan Pemilu nantinya, Chandra meyakinkan yang ada, kalau dirinya mempunyai ‘retak tangan’ dan ditakdirkan untuk tampil sebagai pimpinan di ‘Pulau Kalajengking’ itu, dirinya akan menyesuaikan pemikiran dengan pasangan nya.
“Namun demikian, jika kelak saya ditakdirkan untuk menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah, tentu saja pikiran-pikiran saya ini harus menyesuaikan dengan pasangan di pilkada. Tidak bisa berdiri sendiri,” kata Candra Ibrahim.
Sementara itu, usai diskusi, Ketua ICMI Deddy Gustinandar mengaku kalau nama Candra akhir-akhir ini, cukup mencuri perhatian publik Batam.
“Diskusi menjadi semakin seru, karena pada sesi ini ada seorang bintang tamu, yaitu Bang Candra Ibrahim, Ketua PWI Kepri, sahabat lama saya juga, yang juga Direktur Utama Batam Pos. Akhir-akhir ini nama Candra Ibrahim menjadi buah bibir di Kota Batam,” kata Deddy Gustinandar, selaku Ketua ICMI Kota Batam, dalam realease yang ada.
Deddy yang juga merupakan salah satu direktur di BP Batam itu menambahkan, kalau pihaknya tertarik dengan sosok Candra, sehingga mengundangnya dalam diskusi tersebut.
“Melihat fenomena tersebut, ICMI Batam merasa ‘penasaran’ untuk bisa berdialog langsung dengan beliau. Dan ketika para pengurus ICMI Batam berdialog langsung, Bang Candra bercerita gamblang tentang sebuah visi pembangunan ekonomi kreatif yang ideal serta pembangunan sistem inkubasi UMKM yang seharusnya dikembangkan di Batam,” kata Deddy.
Pengalaman Candra sebagai pemimpin disalah satu perusahaan media besar selama belasan tahun itu, kemudian di sejajarkan juga dengan pengalaman berorganisasi, ditambah dengan perjalanannya sebagai wartawan , seakan menjadikan sosoknya untuk “tahu sedikit tentang banyak hal”. Ini merupakan sebuah kebalikan dari spesialis yang “tahu banyak tentang sedikit hal”.
“Ya, pada akhirnya ICMI Batam berterimakasih atas sharingnya dan ternyata banyak talenta muda dalam leadership di Batam. Mereka pantas untuk diberikan kesempatan menyampaikan pandangannya untuk Batam,” kata Deddy Gustinandar, Ketua ICMI Orda Batam saat itu.(Im).