Selingga.com Dabo (22/01). Dengan alasan ingin mengenal wilayah dan pemerintahannya, Jupriyadi pada Rabu (20/01) yang lalu menapakkan kaki nya di Bunda Tanah Melayu setelah selama 6 bulan menjabat sebagai Kepala Pengadilan Negeri Tanjungpinang.
” Saya ingin melihat tempat sidang kita juga,karena Kabupaten Lingga merupakan daerah hukum Pengadilan Negeri Tanjungpinang. Dan saya harus mengenal wilayah dan pemerintah nya. Dan kebetulan besok atau nanti ada sidang,sekalian lah saya kesini.”Kata Jupriadi.
Pria yang jauh dari kesan seorang pejabat dan berpenampilan sederhana itu mengatakan kalau kayak tidak layaknya di Lingga untuk di bangun dan di adakannya Kantor Pengadilan Negeri tergantung dengan adanya mean,money dan material.
” Ya,sebenarnya kayak.Cuma begini ya,pertamanya untuk mendirikan sebuah Kantor Pengadilan Negeri itu kan harus ada 3 M.”Mean”,pegawai-pegawainya,sumber daya manusianya.”Money”,keuangannya.”Material”,termasuk Kantor dan sarana serta prasarananya.Sebenarnya di Makamah Agung,karena kita semuanya dibawah Makamah Agung,yang sudah ada saja seperti di Tanjungpinang yaitu “Mean” nya boleh dikata masih kurang,”Money” apalagi,”Material” kantornya pun juga masih kurang. Tempat sidang yang disini pun sudah berdiri pada tahun 80an dan kita fungsikan untuk sidang saja. Disamping itu kalau saya amati,perkara yang ada di Kabupaten Lingga ini tidak terlalu banyak. Sehingga mungkin setiap bulan sekali saja kita sidang.”Papar Kepala Pengadilan Negeri Tanjungpinang ini.
Disinggung oleh Selingga.com apakah dalam beberapa waktu kedepan,untuk pembangunan Kantor Pengadilan Negeri belum bisa terlaksana,Jupriadi menegaskan kalau Hal tersebut belum dapat terlaksana.
” Kalau menurut prediksi saya masih seperti ini. Jangankan yang disini ya,bahwa setiap Provinsi itu ada Pengadilan Tinggi. Pengadilan Tinggi Kepri ini sudah dirancang sejak 14 tahun yang lalu. Tetapi sampai sekarang belum juga terlaksana. Oleh karena itu,seperti Pengadilan Negeri Tanjungpinang,Batam,Tanjung Balai Karimun dan Natuna itu,Pengadilan Tinggi nya masih di Pekanbaru.”Papar Jupriadi lagi.(Im).
