Manfaatkan Masa Pandemik, Yusri, Dosen di Lingga Buka 90 Kolam Ikan Lele

Lingga382 Views
banner 468x60

Selingga.com (15/07) Singkep Selatan. Masa pandemik Covid-19 seperti saat ini dimanfaatkan oleh Yusri, S.Ap.,M.Si., dosen Stisipol Daik dan dosen STIT-LG yang juga merupakan dosen Fisipol UIR Riau, untuk mengembangkan usaha ikan lele miliknya. Dikarenakan saat ini proses belajar mengajar sering dilaksanakan secara daring, Yusri mempunyai sedikit wakti luang yang kemudian dipergunakannya dengan membuka kolam tambahan hingga mencapai 90 kolam ikan lele. Ketika ditemui di lokasi kolam ikan lelenya yang berada di Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan Kabupaten Lingga, pada Rabu (14/07) tadi mengatakan kalau untuk setiap kolamnya menampung 3.500 bibit ikan lele.

“Saya seorang akademisi di salah satu Perguruan Tinggi di Kabupaten Lingga. Di hari ini karena situasi dan kondisi negara kita ada wabah Covid-19, sehingga saya dan keluarga berniat untuk membuka usaha di sektor bidang perikanan, yaitu ikan air tawar jenis lele sebanyak 90 kolam. Per kolamnya kita isi sebanyak 3.500 bibit ikan lelenya,” kata Yusri.

Manfaatkan Masa Pandemik, Yusri, Dosen di Lingga Buka 90 Kolam Ikan Lele

Yusri berharap usaha yang dibuatnya saat itu bisa menampung tenaga kerja di sekitar lokasi tersebut.

“Mudah-mudahan dengan usaha ini kita bisa menyerap lapangan kerja, khususnya di Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan ini,” kata Yusri.

Untuk panen ketiga nantinya, Yusri mengatakan kalau hasil panennya akan diekspor keluar negeri dalam bentuk ikan olahan.

Manfaatkan Masa Pandemik, Yusri, Dosen di Lingga Buka 90 Kolam Ikan Lele

“Sekarang ini sedang menuju panen tahap ketiga. Hasil panennya nanti akan kita ekspor ke Johor, Malaysia, dan Singapura dalam bentuk ikan-ikan olahan,” jelas Yusri.

“Harapan kita ke depannya, marilah kita semuanya mendukung sektor perikanan ini untuk main di pasar luar. Untuk panen tahap ketiga ini, diperkirakan nantinya sebanyak lebih kurang 45 ton. Dari jumlah ini akan kita olah menjadi ikan salai sebanyak lebih kurangnya sekitar 15 ton. Ikan salai ini di Malaysia dihargai 57 Ringgit Malaysia. Kalau untuk ikan segar di Kabupaten Lingga, dihargai sekitar Rp25.000,00 per kilonya,” kata Yusri.

Baca juga :   Bupati Lingga Pimpin Rapat Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H

Sedangkan untuk pasaran lokal, Yusri mengaku kalau sudah ada beberapa tempat di Kabupaten Lingga yang menjadi pemasaran ikan hasil kolamnya tersebut.

Manfaatkan Masa Pandemik, Yusri, Dosen di Lingga Buka 90 Kolam Ikan Lele

“Alhamdulillah kalau di Kabupaten Lingga, dari Dabo sampai ke Daik, kita sudah ada pasarannya. Walaupun satu bulannya tidak sampai 2 ton, tetapi setidaknya masyarakat sudah berani mengonsumsi ikan air tawar jenis ikan lele ini karena ikan lele ini memiliki kadar protein 98,8 persen dan baik untuk pertumbuhan anak-anak kecil, khususnya untuk operasi ataupun selesai khitan,” kata Yusri. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *