Selingga.com (28/03) Dabo.Penangkapan kapal “Armada Salvage 8 ” pada Sabtu (26/03) lalu oleh masyarakat Selat Pintu Kecamatan Senayang bersama pihak Polsek Senayang disekitar perairan Tekoli langsung direspon dengan cepat oleh Bupati Lingga yang pada hari itu juga langsung terjun kelapangan bersama pihak Lanal Dabo Singkep.
Biar tidak salah penanganan terhadap kasus “Armada Salvage 8” ini,Alias Wello mengumpulkan beberapa instansi yang terkait dalam hal ini di Gedung Daerah Dabo pada Senin (28/03) tadi.
” Memang peralatan didalam kapal itu lumayan canggih.Saya katakan kepada pihak kapal waktu itu,tidak mungkin Bapak hanya mengambil besi bekas saja.Saya pun pada masa itu bilang kepada Pak Kapolsek Senayang (AKP.Yuhendri),Pak Kapolsek,saya ini pun lama di laut,tidak mungkin kapal sebesar ini hanya untuk sekedar beroperasi (membersihkan alur pelayaran)dengan biaya besar,rugi.Tidak mungkin terjadi.Karena dulu pun waktu kita masih berada dari bagian Provinsi Kepri,ada kejadian yang sangat spektakuler sekali.Dan terjadi diperairan kita juga,di Batu Belobang.Kita tahu,ketika sudah terjadi heboh secara Nasional,pencurian di daerah kita (barang antik),itu dilelang di luar negeri dengan nilainya Rp 1 Triliun lebih dan diliput oleh media massa.Makanya untuk hal ini (Armada Salvage 8) kita jangan sampai salah penanganannya.Saya pun ada kontak teman di Kejaksaan Agung,menanyakan kalau hal ini penanganannya kemana.Beliau bilang kalau hal ini ke Menkopolhukam.Dan tiba-tiba ada telepon masuk ke saya yang mengaku sebagai Direktur (perusahaan yang punya kapal) mau bicara dengan saya lewat telepon bawahannya.”Pak Bupati,ijin.Direktur saya mau bicara”.Saya tanya ini siapa.Dijawab, direktur dari perusahaan ini.Saya bilang nanti saja,tidak bagus kita bicara di telepon ini.Masih terjadi debat begitu.Datang pak Kepala Desa saya bilang “Pak Bupati,ada orang mau bicara.Saya tanya siapa,dijawab bahwa dari direktur yang punya perusahaan.Saya bilang,kan sudah saya jawab tadi sama anggotanya,tidak usah.Nanti saja.Kemudian dapat kabar bahwa bos perusahaan tersebut mau menyelesaikan masalah itu dan mau jumpa disini.Setelah begitu masuk telepon dari Deputy III Menkopolhukam.Beliau bilang,”Pak Bupati,ijin saya mau bicara tentang masalah (kapal) Pak Bupati sekarang.Langsung beliau bicara dan beliau akan menjumpai saya pada hari Senin (28/03) di Jakarta.Memang banyak telepon yang masuk,dari Jakarta banyak sekali.”Papar Alias Wello di gedung daerah Dabo yang dihadiri pihak Lanal DBS,Kajari Daik Lingga,Imigrasi,Perhubungan,Polres Lingga,Bea dan Cukai,dan beberapa pejabat lainnya.
Danlanal Dabo SIngkep Letkol Laut (P) Agus Sriyanto pada pertemuan tersebut mengatakan kalau pihak nya akan memproses kasus kapal tersebut dan sudah melaporkan kepada Panglima AL melalui Danlantamal IV Tanjung Pinang.
” Karena masalah ini berasal dari laut,maka kewenangannya Angkatan Laut.Namun kita pun meminta bantuan dari rekan-rekan yang lain.Karena ini pun ada menyangkut masalah Warga Negara Asing (WNA).WNA nya ada 18 personil.Namun pasport itu ada 19 buah,jadi 1 orang yang belum datang.Dan ini minta bantuan dari pihak imigrasi nantinya untuk tolong di cek.Karena ini potensi konflik nya agak besar.Apalagi mayoritas warga negara asingnya dari negara China,apa salah nya kita hati-hati.Ini dengan kapal survey yang begitu besar,dengan alasan yang ada (tidak masuk akal).Tetapi kita tidak tau.Kemungkinan-kemungkinan itu besar.Kita coba cek,mereka hanya mencari dan membersihkan besi-besi atau apa.Disini proses semuanya terbuka.Sehubungan dengan kapal yang ada,alhamdulillah saya pun langsung melaporkan ke atasan saya.Karena kita dibawah Lantamal IV Tanjung Pinang.Dan saya sudah sampaikan bahwa disini ada kapal.Dan disuruh proses.Dan juga Danlantamal langsung menelepon ke Panglima untuk mengasi kabar.Jadi saya pastikan kalau dari Angkatan Laut,ini di proses.Dan kita prioritaskan untuk mengamankan kapal tersebut.Jadi untuk tindakan yang ambil saat ini,untuk sementara kapal kita amankan di Pos Makobar untuk pemeriksaan lebih lanjut.Dan kita sudah kordinasi dengan Lantamal.Dan kita akan diperbantukan Perwira Hukum dari Armabar atau dari Markas Besar.Dan kita saling membantu nanti,karena ini menyangkut WNA.Dan permasalaham ini tidak ada sangkut pautnya dengan negara asing.”Kata Danlanal Dabo Singkep ini.(Im).