Selingga.com (19/12) Dabo. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri mengikuti pelaksanaan wisuda standar 1 (S1) sekolah lansia yang berada di bawah pembinaannya. Kegiatan wisuda standar 1 (S1) yang digelar di Gedung PSMTI, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga pada Kamis (19/12) tadi diikuti sebanyak 30 orang wisudawan perdana di sekolah lansia tersebut. Hadir juga saat itu Staf Ahli Bupati Lingga, perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Anggota Legislatif Lingga, Yanuar dan Samsudi, Dinkes Lingga, Camat Singkep, dan perwakilan TNI-Polri,
Mewakili Bupati Lingga, Staf Ahli Bidang Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Lingga, Yulius usai kegiatan mengatakan kalau Pemerintah Kabupaten Lingga sangat mengapresiasi kegiatan sekolah lansia tersebut.
“Pemkab Lingga mengapresiasi karena ini merupakan kegiatan yang sangat positif yang dicetuskan oleh BKKBN. Ini sampai betul-betul ke sasarannya karena bagaimanapun lansia itu adalah aset yang sangat berharga bagi kita,” kata Yulius.
Yulius menambahkan kalau sekolah lansia tersebut juga merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam menangani sumber manusianya.
“Ini termasuk sebagai kehadiran pemerintah dalam menangani sumber manusianya. Ini kelanjutan juga sebagai persiapan sumber daya manusia sampai akhirnya,” kata Yulius.
Yulius berharap kegiatan serupa dapat diikuti oleh beberapa daerah yang ada di Kabupaten Lingga nantinya.
“Harapan kita ke depannya agar semua kecamatan bisa membentuk sekolah lansia ini, terutama oleh BKKBN. Karena di Kabupaten Lingga, kita juga ada perwakilan BKKBN melalui Dinas Kesehatan. Kita berharap untuk tahun-tahun ke depannya ini merupakan kegiatan yang positif yang perlu dikembangkan dan ditularkan, terutama kalau di Lingga, ke kecamatan-kecamatan lainnya,” kata Yulius.
Salah seorang peserta wisuda saat itu, Are (79) dari Desa Sedamai merupakan wisudawan yang tertua dalam wisuda tersebut. Are diketahui merupakan perempuan kelahiran tahun 1945. Are mengaku kalau dirinya sangat senang bisa ikut diwisuda dalam kegiatan wisuda standar 1 (S1) hari itu.
“Senang, bahagia. Ingat masa muda. Saya punya anak 2 dan cucu 5 orang. Cucu yang paling tua sudah berumur 24 tahun,” kata Are.
Sementara itu perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Sri Parwanti dalam sambutannya dalam jalannya kegiatan wisuda hari itu, mengatakan kalau pihaknya mengembangkan program lansia tangguh dalam meningkatkan kualitas hidup para lansia.
“Melalui kelompok Bina Keluarga Lansia atau disebut BKL, mengembangkan program lansia tangguh untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia. Agar para lansia tersebut bisa tetap sehat, baik secara fisik, sosial dan mental, mandiri, aktif maupun produktif,” kata Sri Parwanti.
Sri Parwanti juga menegaskan kalau para lansia bukan merupakan beban bagi semua pihak.
“Lansia tangguh bukan beban bagi keluarga, masyarakat dan negara, melainkan menjadi potensi bagi pembangunan keluarga,” kata Sri Parwanti.
Sekolah lansia sendiri merupakan pendidikan non-formal yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia, serta membantu mereka untuk hidup sehat dan bahagia. (Im).