Selingga.com (17/05) Dabo.Langkah Agus Sutikno,S.P,MSi untuk menerapkan sistemasi yang lebih layak bagi perpustakaan yang ada di Lingga,terus dilakukan dengan membina kerja sama dengan pihak Perpustakaan dan Kearsipan Lingga.Hal ini juga tidak terlepas dari wacana dari kegiatan reuni SMPN 2 Angkatan 84 sebelum nya.
” Ini merupakan kerja-sama antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lingga dengan Perpustakaan Universitas Riau (UNRI).Salah satunya juga merupakan wacana lanjutan dari kegiatan Reuni teman-teman Angkatan 84 sebelumnya.Untuk hal ini kita sharing kan atau sosialisaikan untuk sistem yang lebih layak,yang bisa digunakan oleh perpustakaan sekolah.Karena memakai peralatan ICT yang murah.”Kata Agus Sutikno ketika ditemui usai kegiatan yang melibatkan peserta pengelolaan perpustakaan sekolah SMP pada Rabu (17/05) di Kantor Perpustakaan Kepri di Dabo.
Ketika disinggung apakah system yang ada saat ini pada perpustakaan di Lingga masih bersifat konvensional,Kepala Perpustakaan UNRI ini melihat kalau yang ada belum memenuhi standard layanan maksimal.
” Kalau dikatakan konvesional,mungkin masih belum memenuhi standard layanan maksimal suatu perpustakaan.Baik sebagai perpustakaan daerah,maupun sebagai perpustakaan sekolah.Kalau untuk ukuran standardnya itu,banyak.Bisa dilihat dari ruangan,dilihat dari koleksi bahan pustakanya,sistem aotomasi nya,dan lain sebagai nya.Kalau konvensional kan,kita mencari buku dengan katalog.Dan itu perlu waktu.Kalau ini (dengan system automasi-red),nanti nya kan tinggal “klik”, sudah dapat.Jadi siswa itu tidak lagi lama di perpustakaan karena mencari buku.Tetapi membaca buku atau berdiskusi,belajar.” Tambah lelaki kelahiran Dabo Singkep ini.
Agus Tikno yang sebelumnya telah berhasil menjadikan perpustakaan salah satu sekolah di Riau sebagai juara pertama untuk perpustakaan tingkat nasional ini menambahkan kalau dengan sistem automasi Slim,tidak membutuhkan perangkat IT yang mahal.
” Kalau sistem automasi Slim ini,pertamanya kita tidak membutuhkan perangkat IT yang mahal.Kemudian pengelolaan bagi pegawai perpustakaan nya mudah,tidak ribet.Dan sistem pelayanannya memang sudah tersedia disitu.Slim itu adalah system automasinya,program aplikasi automasi perpustakaan.Dan untuk sistem informasinya kita beri istilah “3M”. 3M itu adalah Murah,Meriah,Mencret.Mencret itu ” cair” atau gampang digunakan.Dan selama ini kan mind-set kita untuk membangun perpustakaan itu mahal.Ternyata dengan biaya murah juga,kita bisa membangun perpustakaan itu dengan berbasiskan IT.”Papar mantan wartawan ini kepada Selingga.com
Bentuk keseriusan dari Kepala Perpustakaan UNRI ini untuk membenahi sistem perpustakaan di Lingga,tampak dengan dibawa serta 4(empat) orang pustakawan dari pihak UNRI.
” Nara sumber nya terdiri dari Ibu Hadriani,S.Pd.Dia adalah Pustakawan Muda.Sekarang menjabat sebagai Kabid Pengembangan Koleksi Perpustakaan UNRI.Kemudian ada Epi Susanti S.Si selaku Pustakawan Muda yang sekarang menjabat sebagai Kabid Informasi dan Teknologi Perpustakaan UNRI.Dia juga yang menangani seluruh pengembangan IT Perpustakaan.Kemudian ada Ibu Nurhayati Amd.Dia merupakan.Pustakawan Penyelia.Bidang Kopetensi nya itu adalah Pengelolaan Bahan Pustaka.Dan kemudian Yasin Setiawan S.Com selaku Staf Pengembangan ICT Perpustakaan dan juga seorang Progammer untuk Program Aplikasi Perpustakaan.”Tambah Agus Sutikno.
Yasin Setiawan sendiri dalam pemaparannya kepada peserta yang hadir,mengharapkan apa yang didapat dari kegiatan tersebut bisa menampakkan hasil nya.
” Kita pada prinsipnya disini adalah menukar informasi.Saling sharing,saling memberikan pengetahuan.Termasuk saya juga disini dalam rangka belajar.Karena itu kegiatan semacam work-shop ini,kalau bisa hasil dari kegiatan ini nampak.Apalagi kalau hasilnya nanti bisa diterapkan disekolah masing-masing.Dan bisa menjadi oleh-oleh atau cikal bakal bahwa semua sekolah itu punya perpustakaan,punya standar minimal dan semuanya mungkin kita laksanakan.Seandainya pun tidak memakai sistem,kita bisa melaksanakannya sebagai standard perpustakaan sekolah yang telah ditetapkan oleh Pwrpustakaan Standard Nasional.”Kata Yasin dalam pemaparannya.
Sedangkan Ayuzar selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lingga,dalam sambutannya berharap dengan adanya kegiatan tersebut,bisa memberikan manfaat bagi perkembangan di wilayah kerja nya.
” Memang kalau kita lihat dari fasilitas yang ada ini,nampaknya belum memadai. Sempit,bangunannya,sarananya. Setelah saya pelajari,sistem pendukungnya belum pas.Namun mudah-mudahan untuk mendatang nya,bisa berkembang lagi.Di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Daik itu,kita juga punya pustaka.Tapi pustaka yang memakai bangunan bekas MTS tersebut,kualitas nya belum begitu standard.Tapi mudah-mudahan kedepannya,kami akan berusaha untuk sesuaikan dengan standard yang ada.Mudah-mudahan juga ilmu kawan-kawan Perpustakaan UNRI,bisa kita manfaatkan untuk itu.”Kata Ayuzar.(Im).