Selingga.com (05-02) Tanjung Pinang. Perjalanan tiga tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lingga, ‘diuji’ dalam bentuk Dialog Interaktif yang dilaksanakan oleh pihak mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga pada Senin (04/02) tadi di Gedung Asrama Haji Tanjung Pinang.
“Yang ingin saya sampaikan, kami mahasiswa mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Lingga, yang telah sudi dan hadir dalam Refleksi 3 tahun kepeminpinan Awe – Nizar,” kata Ketua IMKL Tanjung Pinang Norbarynsyah dalam kata sambutannya saat itu.
Hadir segenap OPD, kegiatan dengan mengambil tema ‘Pembangunan Lingga Antara Konsep, Kenyataan dan Harapan’ yang dilaksanakan dari pukul 14.00 wib, Wakil Bupati Lingga M Nizar dalam sambutan awal Dialog Interaktif tersebut, memaparkan dari sisi anggaran yang ada dari tahun ke tahun kepemimpinannya.
Wabup Lingga M Nizar kemudian mengemukankan, kalau dalam masa kepemimpinan mereka, dari program-program yang dijanjikan pada masa kampanye dulunya, hanya satu program yang belum mereka jalani sampai saat ini.
“Kalau kami melihat, ini sudah berjalan 3 tahun, hanya satu yang belum kita mulai. Yang belum dimulai itu, pada Survey Konfrensif potensi mineral di Kabupaten Lingga. Karena harga minyak terjun bebas. Dari sekian banyak program-program yang kita janjikan, hanya satu ini yang belum diakomodir,” kata Wabup Lingga M Nizar.
Jalannya diskusi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Bupati Lingga Alias Wello. Alias Wello melihat kalau dari yang hadir saat itu, bisa menambah output bagi kelangsungan pembangunan Kabupaten Lingga dari pertemuan tersebut.
Usai dialog interaktif, kepada pihak media, Bupati Lingga mengatakan kalau kegiatan tersebut merupakan pisau analisa yang tajam untuk menunjang pembangunan yang ada.
“Jadi ini positif, kegiatan seperti ini ada pisau analisa yang tajam dari kalangan insan kampus ini, kemudian juga dari LSM yang ikut menunjang sinergi untuk membangun daerah. Mereka punya pemikiran juga, punya ide-ide dan itu harus kita akomodir,” kata Alias Wello kepada pihak media.
Ketika disinggung apakah dirinya alergi akan kritikan yang ada, Bupati Lingga ini meyakinkan kalau mereka tidak elergi terhadap kritikan yang ditujukan bagi Pemerintahan yang dipimpinnya.
” Tidak, itu bagus. Jadi sekeras apapun berbicara, niatkan untuk perbaikan semuanya. Dan mereka kadang-kadang menyampaikan kritik itu, karena mereka tidak tahu yang sebenarnya bagaimana,” kata Bupati Lingga.
Namun begitu, Alias Wello juga mengakui kalau pihaknya masih menyimpan kekurangan dalam menjalankan roda Pemerintahan yang ada.
“Kekurangan tetap ada. Sekarang aku jujur, yang perlu dibenahi betul-betul, yang belum tuntas, itu masalah kesehatan. Itulah yang betul-betul paling mendasar. Jadi kan kalian tahu semuanya, bahwa ketidakmampuan SDM itu diwujudkan dengan pengunduran diri dari Kadisnya,” kata Bupati Lingga ini.
Sebelumnya Alias Wello mengatakan kalau untuk tahun keempat Pemerintahannya, masih menekankan pada sektor perikanan, pertanian, peternakkan dan parawisata.
“Tetap, jadi kita tetap pada perikanan, pertanian, peternakkan dan parawisata. Inilah sektor andalan kita. Dan ini kita sudah kerjasama dengan daerah. Jadi tambang tidak termasuk penguatan pondasi ekonomi kita. Tidak, tidak termasuk,” papar Alias Wello.
Sementara itu, jalannya dialog interaktif tersebut sangat dipandang penting oleh dua orang Camat dari Kabupaten Lingga. Sampai-sampai Camat Singkep Selatan Sabirin dan Camat Katang Bidare Safaruddin, menghadirkan langsung 3 wartawan dari Lingga, untuk meliput jalannya dialog yang ada.(Im).