Selingga.com (07/09) Kepulauan Posek. Desa Bendahara, Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, menggelar peresmian atas terbentuknya desa tersebut sebagai desa persiapan untuk menuju desa definitif nantinya. Desa Bendahara merupakan hasil pemekaran dari desa induk sebelumnya, yakni Desa Posek. Peresmian yang dilaksanakan di lapangan voli Desa Bendahara pada Minggu (06/09) tadi. Ketua Tim Pemekaran Desa Bendahara, Johari yang saat itu didampingi oleh Pjs. Kades Bendahara, Saharani, berharap status Desa Bendahara bisa secepatnya menjadi definitif.
“Kami dari Tim Pemekaran Desa Persiapan Bendahara, ke depannya kami berharap Desa Persiapan Bendahara ini bisa menjadi desa definitif. Kami sangat berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Lingga yang telah berjuang untuk memekarkan Desa Bendahara ini,” kata Johari.
Johari mengatakan kalau untuk persiapan pemekaran Desa Bendahara, telah dilakukan pihaknya selama kurang lebih satu tahun.
“Sebelumnya kita telah melakukan persiapan untuk pemekaran Desa Bendahara ini selama kurang lebih 1 tahun lamanya. Persiapan yang kami lakukan pertamanya adalah dengan membentuk tim, kemudian mempersiapkan syarat-syarat yang ada untuk diajukan sebagai desa persiapan dan juga beberapa tahapan yang harus kita kerjakan,” kata Johari.
Sementara itu, Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar, dalam sambutannya saat itu mengatakan kalau setelah dilantik Pjs. kades persiapan, tugas utamanya adalah menjadikan desa persiapan sebagai desa definitif nantinya.
“Ini sudah dilantik, sudah ada sekdes, pak Pj sudah tidak bekerja sendiri, sudah ada kaur-kaurnya. Pak kades tentunya sudah terbantu, jadi pasca sudah dilantiknya ini, tugas utamanya adalah menjadikan Desa Persiapan Bendahara sebagai desa definitif. Itu tugas yang paling utama,” kata Muhammad Nizar.
Namun, Wakil Bupati Lingga ini mengingatkan kalau untuk menjadi desa definitif, tidaklah mudah dan banyak persiapan yang harus dilakukan.
“Untuk menjadikan desa definitif itu memang tidak gampang, banyak hal yang harus kita lakukan. Salah satunya adalah SDM, pengelolaan keuangan, dan administrasi lainnya yang harus kita benahi terlebih pada desa persiapan ini. Kemudian masalah pembangunan yang juga harus menjadi tumpuan dari masyarakat kepada Pj kepala desa nantinya,” terang Muhammad Nizar.
Muhammad Nizar mengatakan kalau untuk pembangunan desa persiapan, tetap mengacu kepada desa induk, kecuali untuk administrasinya.
“Untuk itu, kita menyadari betul bahwa 11 desa dengan keterbatasan-keterbatasan anggaran yang hari ini diwajibkan untuk desa induk menganggarkan dana maksimalnya 30% untuk desa persiapan ini. Untuk pembangunan dari desa persiapan itu tetap mengacu kepada desa induk nantinya, kecuali yang berkaitan dengan administrasi,” kata Muhammad Nizar.
Terakhir, Muhammad Nizar menambahkan kalau pihak Pemkab Lingga telah membangun komunikasi dengan pihak DPRD Lingga dan akan menganggarkan dana operasional dari desa persiapan ini, minimalnya 100 juta rupiah. (Im).
