Selingga.com (11/07) Dabo. Sejak dikeluarkannya kebijakan Kartu Identitas Anak (KIA) lewat Permendagri Nomor 2 Tahun 2016 lalu, pembuatan KIA ini telah berlaku secara nasional. Disduk Capil Kabupaten Lingga sebelumnya juga telah menggelar pelayanan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) dengan sistem jemput bola hingga saat ini. Pada Minggu (11/07) tadi, Disduk Capil Lingga juga menggelar pembuatan KIA dan juga KTP-E di lokasi wisata Pantai Berdaun yang ada di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Plt. Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disduk Lingga, Eva Yusnita, saat ditemui di sela-sela pembuatan KIA saat itu mengatakan kalau hal tersebut bertujuan agar anak-anak Lingga memiliki Kartu Identitas Anak.
“Hari ini Disduk Capil Lingga mengadakan layanan KIA dan perekaman KTP-E di tempat rekreasi Desa Batu Berdaun. Pelayanan ini bertujuan supaya anak-anak Lingga bisa memiliki KIA dan masyarakat bisa memiliki KTP-E dengan cara kita langsung mencetak di tempat,” kata Eva Yusnita.
Eva Yusnita mengatakan kalau proses pembuatan KIA saat itu, masyarakat tinggal mendatangi lokasi pembuatan, memberikan nama anak, dan melakukan proses perekaman di tempat.
“Proses pembuatan KIA yang kita lakukan saat ini, yaitu dengan pencetakan langsung. Masyarakat datang dengan memberikan nama, kemudian kita mencari data mereka. Kalau untuk KIA, kita mengambil foto anak tersebut,” kata Eva Yusnita.
Berbeda sedikit dengan KIA, Eva Yusnita mengatakan kalau untuk KTP-E, pihaknya harus menunggu proses pengiriman ke pusat dan hal tersebut tidak memakan waktu yang lama.
“Kalau untuk KTP-E, perekamannya kita akan mencari nama kemudian dilakukan perekaman KTP-E. Kalau KIA, kita langsung cetak, sementara kalau untuk KTP-E bisa langsung dicetak juga, namun kita harus menunggu proses pengiriman ke pusat. Dalam proses ini sekitar 10 menit, sudah bisa KTP-E dicetak langsung,” terang Eva Yusnita.
Plt. Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disduk Capil Lingga ini berharap kepemilikan Kartu Identitas Anak di Kabupaten Lingga semakin bertambah nantinya.
“Harapannya, kepemilikan KIA di Lingga bertambah persentasenya. Kemudian anak-anak memiliki KIA yang bisa juga digunakan sebagai persyaratan seperti untuk masuk sekolah atau untuk membuka buku tabungan,” kata Eva Yusnita.
Disinggung kendala yang dihadapi terkait dengan penerapan KIA saat ini, Eva Yusnita mengatakan kalau sampai saat ini pihaknya belum menemukan kendala yang berarti.
“Kalau hambatan, sejauh ini belum ada karena untuk KIA ini kita hanya mengambil foto dan kemudian proses cetak langsung,” kata Eva Yusnita. (Im).
