Selingga.com (10/10) Dabo. Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep, Kabupaten Lingga terus melakukan inovasi layanan terkait dengan Eazy Passport. Pelayanan dalam bentuk jemput bola tersebut juga dilakukan dengan menggelar sosialisasi kepada masyarakat. Kepala Imigrasi Dabo Singkep, Nayaka Duta Harahap melalui Kasi Dokumen dan Izin Tinggal Keimigrasian, Reza Fatahillah saat ditemui pada Jumat (08/10) tadi di Dabo, Kabupaten Lingga mengatakan kalau dalam pelaksanaan sosialisasi terkait dengan Eazy Passport baru-baru ini yang digelar di Daik mendapatkan respon yang positif dari masyarakat yang ada.
“Terkait pelaksanaan sosialisasi layanan Eazy Pasport kemarin yang diadakan di Hotel Lingga Pesona di Daik yang di gelar pada tanggal 28 September 2021 kemarin, saya rasa cukup berhasil. Respon dari pesertanya, audien kita di sana juga cukup antusias dan mereka juga kritis apa yang dimaksudkan dengan Eazy Pasport tersebut, fungsinya apa serta tujuannya apa,” kata Reza Fatahillah.
Reza Fatahillah juga menambahkan kalau respon masyarakat juga terlihat dari beberapa pengajuan permohonan untuk pembuatan paspor setelah dilakukannya sosialisasi Eazy Passport saat itu.
“Setelah pelaksanaan Eazy Passport tersebut kami juga menawarkan jika ada yang berkenan atau berminat untuk mengajukan paspor bisa langsung kita lakukan di sini. Alhamdulillah saat itu sudah ada 6 pemohon yang mengajukan permohonan. Jadi setelah selesai pelaksanaan layanan Eazy Passport, kita langsung melayani masyarakat sebanyak 6 orang untuk pengambilan biometrik dan sidik jari dalam rangka permohonan pasport itu sendiri,” kata Reza Fatahillah.
Selain itu, Reza Fatahillah mengatakan kalau kegiatan sosialisasi juga merupakan langkah edukasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal lagi Imigrasi dan juga produk apa saja yang ada di Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep ini.
“Sebagai sarana edukasi bahwa masyarakat kita yang di sini yang sebenarnya belum mengenal apa itu Imigrasi dan apa produk yang dihasilkan oleh Kantor Imigrasi. Itu yang kami rasakan. Mungkin juga kendalanya frekuensi layanan dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Indonesia, yaitu paspor belum terlalu tinggi frekuensinya di sini,” kata Reza Fatahillah.
Sejauh ini Reza Fatahillah mengatakan kalau pengurusan paspor selama ini masih dari golongan masyarakat tertentu saja.
“Memang di sini yang merupakan daerah kepulauan hanya segolongan masyarakat tertentu yang mempunyai kepentingan untuk megajukan permohonan paspor,” kata Reza Fatahillah.
Eazy Passport sendiri merupakan inovasi layanan paspor “jemput bola” dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang diberikan kepada pemohon yang mengajukan secara kolektif dan diberikan kepada PNS, TNI-Polri, swasta, organisasi/komunitas/kompleks perumahan penduduk atau masyarakat umum di mana petugas yang akan datang ke lokasi pemohon.
Sedangkan kalau untuk sosialisasi Eazy Passport yang digelar di Daik ini merupakan yang pertama kali kita laksanakan. Sebelumnya kegiatan sosialisasi Easy Passport ini telah dilaksanakan beberapa kali di Dabo Singkep. Dengan adanya pelayanan Eazy Passport ini memudahkan masyarakat dalam permohonan pembuatan paspor namun dengan berkelompok dan perekamannya dilakukan di luar kantor Imigrasi. (Im).
