Selingga.com (14/07) Daik.Untuk masalah “Kaki Gajah”,Pemkab Lingga melalui Dinas Kesehatan-Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) menggelar Rapat Koordinasi POPM (Pemberian Obat Pencegahan Massal).
Rakor pencegahan penularan Filariasis atau Kaki Gajah yang diadakan di Aula Hotel Lingga Pesona pada Jum’at (14/07) tersebut dibuka langsung oleh Wabup Lingga M.Nizar.Dan di ikuti oleh tenaga kesehatan,baik dari dokter,perawat dari masing-masing Rumah Sakit dan Puskesmas,serta perangkat Camat dan desa.
“Iya kita menggelar rakor ini untuk pencegahan filariasis dengan memberikan obat secara massal. Obatnya itu obat khusus. Cuma ini baru tahap rakor. Kemudian nanti baru kita canangkan kapan pemberiannya melewati setiap Rumah Sakit dan Puskesmas.” Kata Kadinkes-PPKB Lingga, Syamsul Rizal melalui rilis yang diterima oleh pihak media.
Rakor POPM filariasis tahap II dikeseluruhan wilayah Kabupaten Lingga tersebut,dikatakan Syamsul Rizal sebagai langkah untuk mengantisipasi agar masyarakat Bunda Tanah Melayu tidak ada yang menderita penyakit kaki gajah.
Selain itu,Kadinkes Lingga ini juga menambahkan kalau pihak nya akan memonitoring efek sampingan pasca pengobatan tersebut.
“Rakor ini untuk pencanangan POPM itu. Dengan secara teknisnya menjelaskan pengetahuan tentang penyakit kaki gajah dan cara penularannya, serta cara mengantisipasinya dan juga sekaligus memonitoring efek samping pasca ikutan pengobatan filariasis itu.” Kata Syamsul
Wabup Lingga M Nizar yang ikut membuka kegiatan tersebut juga meminta kepada para camat dan para kepala desa berpartisipasi dalam menyukseskan POPM tahap II ini dengan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi obat pencegahan itu, meski belum ditemukan filariasis kronis di wilayah Lingga ini.
“Saya berharap jangan hanya kita saja yang mengkonsumsi obat pencegahan kaki gajah ini, tetapi seluruh masyarakat di desa-desa se kabupaten Lingga harus ikut mengkonsumsinya. Maka, peran camat dan kepala desa disini harus digalakkan agar mereka mau minum.” Kata Nizar
Wabup Lingga ini juga menambakan kalau program yang ada,jangan sampai berhenti di tengah jalan.
“Mudah sekali, tinggal minum saja satu kali dalam setahun. Tapi berturut juga sampai 5 tahun ke depan.
Sayang kalau tidak diminum. Jangan sampai program ini putus di tengah jalan karena pemerintah sudah menyediakannya secara gratis.” Kata Nizar.
Nizar juga berharap melalui rapat koordinasi yang ada,baik lintas Dinkes maupun umum,mampu membangun semangat dalam upaya pengoptimalan POPM filariasis sekaligus mengevaluasi kendala yang ditemukan pada tahapan sebelumnya di wilayah Kabupaten Lingga. (Im).