Selingga.com (15/02) Dabo. Berawal dari keinginan mengubah nasibnya, masyarakat Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga yang tergabung di Kelompok Tambak Todak Bestari kini aktif melaksanakan budi daya udang vaname di desa mereka. Meski masih baru terbentuk, kelompok budi daya udang vaname ini telah melaksanakan panen parsial kali kedua. Ketua Kelompok Tambak Todak Bestari, Jabar (52) saat ditemui saat melaksanakan panen parsial pada Jumat (14/02) tadi mengatakan kalau usia panen mencapai kurang lebih 2 bulan usai tabur benih.
“Hari ini kita melaksanakan panen parsial udang vaname yang kedua kalinya. Sekali panen kita bisa 300 kg hingga 500 kg dalam seminggunya. Kalau dari tabur benih hingga panen, sekitar 2 bulan. Kelompok kita terdiri dari 8 orang yang jumlah sebelumnya sebanyak 10 orang. Kalau kendala, sampai saat ini belum ada kendala,” kata Jabar.
Jabar berharap usaha tambak tersebut dapat berkembang dengan baik.
“Harapan ke depannya kami berharap dapat membuka kolam sebanyak mungkin. Kemudian juga kalau ada bantuan dan dukungan dari pemerintah nantinya agar dapat budi daya udang vaname ini bisa lebih berkembang lagi buat masyarakat di sini,” kata Jabar.
Jabar mengatakan kalau untuk saat ini permintaan akan udang vaname cukup tinggi.
“Sekarang di sini sudah ada 4 kolam. Ukurannya ada yang 35 m x 35 m ada 2 kolam dan ukuran 40 m x 40 m ada 2 kolam. Kalau untuk pemasaran saat ini, alhamdulillah untuk di Tanjungpinang dan Batam, permintaannya cukup tinggi. Kalau untuk ukuran 100 ekor per kilo, harganya Rp47.000,00. Kalau yang sekarang ini 48 ekor per kilo, harganya sekitar Rp60.000,00 lebih,” papar Jabar.
Jabar mengakui kalau untuk biaya pakan udang vaname, pihaknya berhutang dan akan dibayarkan setelah panen.
“Kalau untuk bibitnya, kita datangkan dari Pulau Bulan, Batam. Ada juga yang dari Kundur seperti tebar baru di kolam satunya lagi. Bibit ini kelompok yang beli. Kalau untuk ukuran 40 meter x 40 meter itu, sekitar 250 ribu bibit maksimalnya. Kalau untuk pakannya, kita berhutang, setelah panen, baru kita bayar,” kata Jabar.
Terakhir, Jabar mengatakan kalau dengan usaha tambak udang vaname tersebut, mereka merasa terbantu untuk tabungan sekolah anak-anak mereka.
“Dari usaha ini, dapatlah membantu ekonomi kami, untuk belanja anak-anak. Alhamdulillah, makanya nambah kolam biar satu kolam untuk bayar hutang dan yang lainnya dapat untuk tabungan anak sekolah. Sebelum di tambak, saya kerja jadi nelayan. Jadi ubah profesi. Kalau nelayan, kalau angin kuat, kita tidak bisa melaut,” kata Jabar mewakili teman-temannya. (Im).
