Selingga.com (13/08) Dabo. Pemerintah hingga saat ini terus melakukan pencegahan terhadap stunting. Terkait ini Kelurahan Dabo bersama dengan Puskesmas Dabo menggelar kegiatan Pelatihan Posyandu Holistik Terintegasi serta Pencegahan dan Pengendalian Stunting di Kelurahan Dabo. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (13/08) tadi di Gedung Sapta Pesona, Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
Lurah Dabo, Mardi Sastra mengatakan kalau kegiatan tersebut diikuti oleh kader-kader Posyandu serta dari kalangan pelajar.
“Hari ini alhamdulillah Kelurahan Dabo melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah kegiatan pelatihan Posyandu Holistik Terintegrasi serta Pengendalian dan Pencegahan Stunting di Kelurahan Dabo. Kegiatan ini diikuti, khususnya oleh peserta dari kader-kader Posyandu yang tersebar di seluruh Kelurahan Dabo. Kemudian ditambah beberapa adik-adik dari kalangan pelajar,” kata Mardi Sastra.
Mardi Sastra mengatakan kalau dilibatkannya kalangan pelajar dalam kegiatan tersebut dikarenakan mereka termasuk dalam Posyandu Holistik Terintegasi.
“Kita libatkan kalangan pelajar karena Posyandu Holistik Terintegrasi merupakan gabungan dari beberapa posyandu yang di dalamnya ada balita, lansia, dan posyandu remaja juga,” kata Mardi Sastra.
Lurah Dabo ini mengatakan kalau tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar masyarakat lebih memahami lagi terkait dengan Posyandu Holistik.
“Yang jelasnya tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat itu mengenal apa itu Posyandu Holistik Terintegrasi atau istilahnya Posyandu HI. Kemudian kita mengedukasi kepada masyarakat bahwa pentingnya posyandu tersebut untuk dijalani oleh masyarakat melalui tangan-tangan dari kader yang ada dan kita libatkan pada kegiatan ini,” kata Mardi Sastra.
Mardi Sastra juga menambahkan bahwasanya masyarakat juga harus memahami apa manfaat dari keberadaan Posyandu Holistik yang berada di tengah-tengah mereka.
“Dengan harapan kita bersama, khususnya di wilayah Kelurahan Dabo agar masyarakat dapat memahami apa itu Posyandu Holistik dan manfaatnya di tengah masyarakat, sehingga masalah stunting dapat kita tekankan, mungkin belum sampai di nol persen, namun insya Allah dengan kita bersama-sama, masalah stunting tersebut dapat kita terapkan, khususnya di wilayah Kelurahan Dabo ini,” kata Mardi Sastra.
Sementara itu Rita, S.Kep. selaku PJ UKM Puskesmas Dabo mengatakan kalau untuk per Juli 2024 lalu, jumlah stunting, khususnya di Kelurahan Dabo terdata sebanyak 14 orang.
“Untuk data stunting di wilayah Kelurahan Dabo pada Juli 2024 tadi sebanyak 14 orang. Tetapi jumlah ini tidak menjadi lokus dikarenakan pembagiannya dibagi dengan jumlah penduduk. Jadi presentasenya tidak besar untuk wilayah Kelurahan Dabo,” kata Rita.
Rita menambahkan kalau selama ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menekan jumlah stunting tersebut. Langkah tersebut dilakukan hingga pihaknya mengunjungi warga di kediamannya.
“Upaya-upaya yang telah kita lakukan untuk penurunan stunting ini koordinasi dari lintas sektor memang sudah sangat baik terkait penurunan kasus stunting ini. Kalau dari pihak kesehatan, sudah melakukan pemantauan berulang, juga monitoring evaluasi, seperti penimbangan berat badan, tinggi badan per umur, kita lakukan setiap bulannya, serta juga telah dilakukan kunjungan ke rumah,” kata Rita.
Namun Rita mengatakan kalau pihaknya tidak dapat memantau setiap waktu terkait dengan pola asuh di masyarakat.
“Bantuan dari pemerintah dan lintas sektor terkait, telah dilakukan dan diberikan kepada masyarakat kita. Tetapi untuk pola asuh yang hariannya di rumah, mungkin tidak dapat kita pantau setiap hari,” kata Rita. (Im).