Selingga.(22/03) Daik.Ribuan pasang mata pada malam Ta’ruf STQ-7 Kabupaten Lingga di Daik (19/03) lalu,seakan menjadi saksi bersejarah buat Mariam.Gadis cilik berusia 10 tahun anak dari pasangan Rahmat dan Zahara warga Desa Penaah yang tampil dengan melantunkan Surat Al-Baqarah ayat 21-25 dari atas podium.
Biarpun tidak sebagai peserta di STQ-7 ini,gadis kecil dari suku laut ini,mampu menarik simpati dan kekaguman dari sebagian masyarakat yang ada.Kepada Selingga.com pada Senin (20/03) tadi,Mariam yang bercita-cita ingin jadi bidan ini,menuturkan kalau diri nya berharap nanti nya bisa menjadi peserta STQ.
” Name saye mariam.Name bapak saye Rahmat,mamak Zahara.Umur saye 10 tahun,sekolah SD di Penaah.Tinggal nye kat Penaah.Belajat ngaji sudah lame,same Buk Kades.Cita-cita mau jadi bidan.”Kata Mariam dengan pembawaan sedikit pendiam,namun akrab dalam berkomunikasi.
Mariam pun mengatakan kalau dirinya tidak merasa gugup ketika berada diatas podium.
” Tidak,tidak gugup.Saye baru pertame bace (ngaji-red) di STQ.Nanti kalau bise,nak lagi.Kalau bise,saye nak ikut lomba juge.”Tambah Mariam.
Aktivis yang aktif dan terlibat langsung dengan suku laut yang ada di Lingga,Densy Diaz,dikesempatan dan waktu yang bersamaan,mengatakan kalau diri nya ingin menunjukkan bahwa ada anak dari suku laut yang mampu. Dan Densy Diaz juga berharap semua pihak tidak menyampingkan suku laut yang ada.
” Alhamdulillah dengan tampilnya Mariam dalam pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Edo sebagai saritilawah nya,yang kedua-duanya merupakan Anak Asli Suku Laut dari Selat Kongki desa Pena’ah Kecamatan Senayang,ini membuktikan bahwa anak-anak suku laut dapat diperhitungkan.Kita cuma menampilkan saja.Karena selama ini,tidak pernah yang namanya anak-anak suku laut itu tampil,ikut baca (STQ-red).Makanya kami berusaha menghubungi pihak Kesra,dan Alhamdulillah dudukung.Dan kami ingin menunjukkan juga,bahwa “ada loh,saudara kita,anak-anak kita dari suku laut”. Jadi jangan sampai mereka ini dikesampingkan terus.Mereka pun mungkin punya potensi juga.” Kata Densy.
Aktivis yang mengabdikan waktu dan diri nya buat masyarakat Suku Laut ini juga menambahkan kalau dengan tampilnya Mariam ini,mampu merangsang dan menarik minat pada anak-anak suku laut lainnya.
” Harapan nya,mudah-mudahan nanti,dengan munculnya Mariam ini,dapat menimbulkan gairah atau minat anak-anak kita dari suku laut yang lainnya.Dan untuk kedepannya,kami berencana mau memanggil guru yang betul-betul guru ngaji.Yang bisa mengajarkan mereka tartil,taj’wit dan yang belagu.Mariam pun mau.Selama ini Mariam hanya diajarkan sama ibu Kades,sekaligus srbagai ibu angkatnya Mariam.”Tambah Densy.
Tidak cukup sebatas itu,Densy pun menambahkan kalau anak-anak suku laut sangat perlu perhatian serius dari Pemerintah dalam penangananya.
” Semoga kedepannya,banyak lagi anak-anak suku laut asli di Kabupaten Lingga ini,bisa dididik dengan benar.Agar bisa bersaing untuk sebuah kemajuan.Karena masih banyak lagi anak-anak dari suku laut ini,yang sangat membutuhkan perhatian,pendidikan yang benar-benar selaras dan sehati serta sejiwa dengan mereka.Bukan tidak mungkin nanti nya,mereka bisa ikut mengharumkan nama Kabupaten Lingga ke kancah Nasional dan Internasional.Asalkan Pemerintah benar-benar serius menanganinya,mempasilitasi mereka dalam belajar.Karena mereka pun punya mimpi yang sama seperti anak-anak pada umumnya.Dan mereka benar-benar anak dari Bunda Tanah Melayu.”Papar Denzy Diaz.(Im).