Gubernur Kepri HM Sani meresmikan penggunaan gedung baru museum Linggam Cahaya Kabupaten Lingga, Jum’at, (22/5). “Dua puluh tahun kedepan, kabupaten Lingga akan menjadi tujuan wisata sejarah di Kepri,” katanya.
Daerah yang pernah menjadi pusat pemerintahan kesultanan melayu Lingga-Riau yang berakhir pada tahun 1913, Kabupaten Lingga tentu memiliki banyak peninggalan sejarah. Keberadaan sejarah ini masih belum didukung akses yang memadai, ungkap HM Sani.
” Jika pelabuhan Sijantung Batam selesai, perjalanan ke Lingga hanya satu jam saja, ini akan membuat wisatawan luar negeri lebih mudah untuk sampai ke Lingga. Terlebih lagi negara tetangga Malaysia, yang memiliki hubungan emosi dari keberadaan sejarah tersebut,” katanya.
Bukan hanya itu saja, sebagai bunda tanah melayu, identitas tersebut harus didukung dengan bukti sejarah. Hal ini yang menjadi alasan Provinsi mendirikan museum di Kabupaten Lingga. “Beberapa daerah juga membutuh pembangunan museum, tapi Provinsi memprioritaskan Kabupaten Lingga, dikarenakan alasan bunda tanah melayu dan sejarah melayu banyak di tempat ini, dengan adanya museum Linggam Cahya juga diharapkan dapat mempertahankan khasanah melayu dan keberadaan sejarah melayu untuk generasi selanjutnya” ungkapnya.
“Kalau generasi kita sekarang ini masih bisa mengenal sejarah, tapi bagaimana dengan generasi kita kelak. Untuk itu museum ini akan menjadi sumber representatif bagi generasi kita kelak,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Bupati Lingga H Daria, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas dana yang dikucurkan pemerintah Provinsi untuk pembangun gedung tersebut.
Dia mengatakan, sebagai tempat kesultanan yang pernah jaya, benda cagar budaya (BCB) cukup banyak terdapat di Lingga. Seiring hal tersebut juga membuat marak terjadinya perdagangan barang antik di Lingga.
“Museum ini untuk mengantisipasi perdagangan BCB. Saat ini marak terjadi perdagangan barang antik. Kita menyayangi hal itu, karna sebagai bunda tanah melayu, layak kita menjaga peninggalan tersebut sebagai identitas kita, dengan diresmikannya museum tersebut, selain menjadi salah satu destinasi wisata di Kepri, juga dapat mengatasi perdagangan BCB yang saat ini marak di Kabupaten Lingga,” katanya.
Pada peresmian tersebut Gubernur menyerahkan bantuan satu unit mobil operasional untuk LAM serta bantuan mesjid dan surau.