Selingga.com (10/05) Mandah. Sampai saat ini masyarakat Kote Natsir, Kecamatan Mandah, Kabupaten Inhil, Riau masih terus menjaga tradisi lebaran secara bersama-sama dengan mengunjungi rumah warga yang ada di sana. Sebanyak puluhan rumah warga dikunjungi secara bersamaan untuk melakukan silaturahmi pada momen Idul Fitri 1443 H tadi. Salah seorang warga, Encek Khairul Amin saat ditemui di sela-sela lebaran pertama pada Senin (02/05) tadi mengatakan kalau tradisi turun-menurun tersebut telah dilakukan sejak dari zaman dahulunya.
“Itu sudah tradisi kami turun-menurun sejak dari zaman datok-nenek moyang kami sampailah ke anak cucu dan cicit yang sekarang ini, setelah selesai sholat Ied kami langsung silaturahmi dari rumah ke rumah,” kata Encek Khairul Amin.
Encek Khairul Amin juga menambahkan kalau jumlah rumah yang harus dikunjungi secara bersama tersebut mencapai angka sebanyak 50 buah rumah.
“Kalau dulu hanya ada sekitar 25 buah rumah, namun sekarang sudah menjadi 50 buah rumah. Jadi, tidak selesai dengan satu hari dan kami buat menjadi 2 hari. Kalau di sini, kami tidak pernah membuang atau membedakan masyarakat kami,” jelas Encek Khairul Amin.
Encek Khairul Amin berharap tradisi yang telah dijalani sejak lama itu bisa terus dilakukan oleh generasi muda nantinya.
“Saya mengharapkan kepada anak cucu dan cicit yang ada walaupun kami nantinya sudah tidak ada lagi, namun tradisi ini jangan dibuang. Tetaplah berlanjut hingga akhir hayatnya,” kata Encek Khairul Amin.
Untuk tahun ini Encek Khairul Amin mengatakan kalau banyak warga Kampung Kote Natsir yang bisa pulang kampung untuk merayakan lebaran Idul Fitri secara bersama-sama.
“Selama 2 tahun tadi, kita kan mengalami pandemik Covid-19, tetapi alhamdulillah sekarang keluarga-keluarga kita bisa kumpul di sini,” kata Encek Khairul Amin.
Selain itu, Encek Khairul Amin juga menambahkan kalau masih ada beberapa kue tradisional yang masih banyak dihidangkan saat momen Idul Fitri itu.
“Kalau untuk makanan tradisional kita di sini, salah satunya adalah Kue Hantu Saome. Kemudian Pengat Palembang yang kalau di sini dibuat dengan menggunakan pisang, kemudian ada Laman Sari. Ini semua merupakan kue-kue dari zaman dahulu,” kata Encek Khairul Amin. (Im).