Selingga.com (24/02) Dabo.Biarpun memiliki wewenang yang penuh,Bupati Lingga Alias Wello,S.Ip sepertinya tidak akan menjadikan Wakil nya Muhammad Nizar,S.Sos,sebagai boneka pelengkapnya saja selama menjabat nanti. Dan wewenang yang ada akan diberikan sebagian kepada Wakil Bupati. Hal ini tergambar dari pernyataan Wakil Bupati Lingga Muhamad Nizar,S.Sos kepada pihak media,ketika ditemui di Dabo pada Selasa (23/02) lalu.
” Memang dari pengalaman-pengalaman beliau yang banyak,ada beberapa teman-temannya yang menjadi Kepala daerah sebelum dia. Seperti contohnya Indra Muklis Adnan di Tembilahan Inhil. Kemudian yang di Sampit,Sofyan Hadi. Jadi dari situ,Wakil Bupati dan Bupati nya sejalan dan tidak ada gesekkan. Sehingga sesuai dengan fungsi tugas yang diberikan itu. Memang kalau berbicara aturan,Bupati mempunyai wewenang dan lebih besar. Tetapi oleh Bupati sekarang ini,beliau melihat kalau untuk membangun kampung ini tidak harus Bupati sendiri. Makanya dengan wewenang yang besar itu diberikan sebagian kepada Wakil Bupati.”Kata Muhammad Nizar.
Muhammad Nizar,S.Sos ini pun buru-buru menambahkan kalau dirinya pun siap dengan gaya kepemimpinan Allias Wello yang sedikit berbeda dari pemimpin sebelum nya.
” Eh,Harus lah. Harus. Makanya kita dengan program 100 hari kerja ini melihat kinerja nantinya. Nah,setelah 100 hari kerja berikurnya pada 100 hari kerja ke-2 nanti,barulah kita evaluasi. Yang jelasnya untuk 100 hari kerja itu tidak ada mutasi-mutasian. Kan untuk mutasi eselon 2,3 dan 4 kan waktunya 6 bulan. Dan pada 100 hari kerja pertama tadi dititik beratkan pada ketahanan pangan,time work yang solid dan kuat serta disipilin pegawai,juga dari segi pelayanannya. Tetapi itu semua harus ada kebersamaan. Dan kalau hanya kebersamaan saja,tidak cukup. Harus juga tampil jujur. Pokoknya yang jelasnya Bupati,Wakil Bupati dan Sekda serta perangkat-perangkat yang lain itu juga harus bisa bekerja sama dan jujur. Ini sajalah intinya. Kejujuran itu sangat penting selain adanya kebersamaan itu. Kebersamaan yang ditekankan oleh Bapak Bupati,kalau tidak ada kejujuran dari SKPD dan staf-stafnya itu,ini akan menjadi penyakit nantinya. Didepan mereka bermanis-manis muka,dibelakang mereka menusuk. Makanya saya bilang,selain kebersamaan,juga kejujuran.(Im).