Fahrul Anshori,” Satu Saja Mahasiswa Angkat Koper, Seribu Rakyat Harus Naik di Kapal, Pulang”

Lingga394 Views
banner 468x60

Selingga.com (23/04) Daik. Ditengah gencar-gencarnya usaha pencegahan penyebaran wabah corona saat ini, pihak Pemkab Lingga berencana memulangkan ratusan mahasiswa Lingga yang berada di luar. Hal tersebut menjadi perhatian serius dari mantan Ketua IMKL Kota Batam, Fahrul Anshori, yang menyayangkan sikap mahasiswa Kabupaten Lingga saat ini, yang dinilainya tidak mampu berdiri diatas kepentingan rakyat ditegah mewabahnya covid-19 ini.

“Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Kabupaten Lingga, rencananya akan menjemput ratusan mahasiswa untuk pulang, ditengah berlakunya bloking area, yakni mulai Kamis (23/4/2020) hingga Sabtu (25/4/2020). Begitu juga biaya pemulangan ini, dibiayai melalui dana penanggulangan Covid-19, dari Kabupaten Lingga. Artinya, mahasiswa dan pelajar tersebut tidak akan dipungut biaya sepeserpun,” kata Fahrul Anshori, pada Kamis (23/04) dinihari, melalui rilis yang ada.

Menurut Ketua Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Kabupaten Lingga ini, para mahasiswa mampu menyuarakan kepentingan mereka untuk bisa berkumpul bersama keluarga, namun melalaikan kepentingan masyarakat diperantauan, yang tidak bisa ikut pulang.

“Bagaimana tidak, pemerintah hanya memprioritaskan penjemputan para mahasiswa, bukan semua masyarakat Lingga yang berada di luar daerah, lewat pelabuhan Kota Tanjung Pinang. Sedangkan mahasiswa, seakan tak mampu mengambil sikap untuk membela masyarakat, setelah mendapat itikad baik pemerintah dimasa bloking area sampai 8 Juni mendatang,” kata Fahrul Anshori.

Ketua Perpat Lingga ini juga menambahkan, kalau seharusnya para mahasiswa bisa memberikan solusi yang lebih bijak kepada pemerintah daerah, terkait hal penjemputan pulang ke kampung halaman, dengan tidak mengecualikan masyarakat Kabupaten Lingga yang merantau.

“Sebagai mantan ketua IMKL saya pribadi sangat sedih dengan keadaan sekarang. Sudah hilang jiwa kepahlawanan mahasiswa. Seharusnya mereka berpikir itu. Satu saja mahasiswa angkat koper, seribu rakyat harus ikut naik di kapal, pulang. Jika tidak, ya, tidak semua. Agar masyarakat juga tidak berkecil hati,” kata mantan Ketua IMKL ini.

Baca juga :   Hadirkan Presiden Sutardji,Wawan "ketuk" ingatan akan sejarah Kampung Cina

Selain itu, sebagai mantan mahasiswa pergerakan, Fahrul Anshori juga mengatakan, kalau dengan kapasitas sebagai pemuda yang terdidik, apalagi yang aktif dalam pergerakan, seharusnya mahasiswa membela kepentingan bersama, termasuk kepentingan masyarakat. Selain itu, ditengah wabah corona ini, para mahasiswa seharusnya menjadi pahlawan, atas apa yang menjadi kebijakan-kebijakan daerah, juga turut memikirkan solusinya, bagaimana masyarakat Lingga diluar daerah bisa ikut pulang. Atau sama-sama tetap berada di luar daerah, sampai bloking area dibuka pemerintah daerah.

“Mahasiswa, jika memikir masyarakat diluar sana, mereka bisa mengambil dua pilihan. Pulang kampung, tapi rakyat harus ikut pulang, atau tidak sama sekali. Biar semua berada diluar daerah termasuk rakyat kita, artinya dalam hal ini tidak ada yang dikucilkan, dilalaikan atas kebijakan pemda,” kata Fahrul Anshori.

Terakhir, Ketua Perpat Kabupaten Lingga ini berharap, statement dari dirinya ini, dapat menjadi pandangan mahasiswa, dan berharap besar, mahasiswa tetap berdiri diatas kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi. (Rilis).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *