Selingga.com Dabo (08/02). Kolaborasi curah hujan dan gelombang pasang membuat masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Kampung Boyan Desa Batu Berdaun Kecamatan Singkep harus dievakuasi oleh pihak desa. Genangan air tampak membanjiri rumah-rumah warga hingga ketinggian sekitar 70 cm.
Hal tersebut memaksa pihak Desa Batu Berdaun harus didampingi oleh pihak Kecamatan,Taruna Siaga Bencana (Tagana),Badan Penanggulangan Bencana Daerah,Dinas Sosial dan Dinkes dalam menangani bencana alam tersebut. Tentunya juga dengan dibantu oleh masyarakat sekitar lokasi musibah. Kades Batu Berdaun Zainal,dilokasi musibah pada Minggu (08/02) meminta pihak pemerintah kedepan nya untuk membangun tembok penahan gelombang.
” Yang pertama,diminta kepada pemerintah untuk segeralah mengantisipasi ini untuk membangun tembok penahan gelombang. Kejadian sekarang ini baru ada setelah terakhirnya pada tahun 2011 lalu. Ini pengaruh musim,diluar kemampuan kita. Untuk sementara ini,kami pihak desa cuma dapat memberikan bantuan dalam bentuk sembako sebagai langkah antisipasi pertama dari pihak desa. Kemudian ada juga dari Dinas Sosial untuk bantuan selimut dan tenda. Dinas Kesehatan melalui Polindes yang ada di batu berdaun ikut serta turun ke lapangan dalam mengatisipasi kalau ada ibu-ibu yang hamil dan anak-anak balita.”Kata Zainal.
Ditempat yang sama,Romi selaku pihak Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengeluarkan bantuan peralatan bayi dan ibu-ibu jompo.
” Kalau dari Tagana,kita menurunkan peralatan bayi ( family kid ) dan peralatan untuk ibu-ibu jompo ( kidwhere ). Kalau prakteknya,apa yang bisa kita perbuat akan kita lakukan bahu membahu dengan masyarakat yang ada.”Kata Romi.
Seperti tidak mau ketinggalan,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui kordinator nya Muzir,yang ada saat itu mengatakan kalau pihak mereka ikut serta untuk meringan beban masyarakat yang terkena musibah tersebut.
” Kita telah siapkan lauk-pauk siap saji,selimut. Musibah ini kan tidak kita duga. Biarpun kantor kita di Daik,saya diturunkan langsung memantau disini. Apa yang bisa kita buat akan kita kerjakan mengevakuasi akibat bencana. Kamipun turun kebeberapa titik melihat langsung yang terkena bencana. Baik yang berat atau yang ringan.Yang terkena gelombang pasang,tempat-tempat abrasi.”Kata Muzir.
Mahpud (50),salah seorang masyarakat yang rumahnya tergenang air mengatakan kalau mereka telah didata oleh pihak desa terkait bencana tersebut.
” Hujan dari tengah hari semalam (07/02) sampai hari ini. Air pasang laut pun naik kurang lebih 1 meter. Kalau keadaan rumah,dalam nya habis semua terendam air. Sebelumnya bencana seperti ini pernah terjadi sekitar 5 tahun yang lalu. Tetapi tidak begitu besar seperti ini. Tapi kalau sekitar 10 tahun yang lalu,lebih besar lagi dibanding yang sekarang. Saat ini pihak desa sudah turun dan ada yang mendata kami dan ada posko nya.”Papar Mahfud.
Dari pantauan Selingga.com di lapangan,Tampak 1 rumah yang dipenuhi oleh pasir laut di dalamnya. Sehingga coran selop atas rumah hampir jejak dikepala.(Im)