Selingga.com (10/06) Cukas. Saat ini keadaan nelayan bubu kepiting di Desa Cukas, Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga sedikit membaik dengan harga jual hasil laut mereka yang lebih tinggi dari sebelumnya. Buyung W., salah seorang penampung kepiting yang ada di Desa Cukas, saat ditemui pada Selasa (08/06) tadi mengatakan kalau saat ini harga jual sudah stabil dan malahan cenderung naik.
“Delapan puluh persen di sini nelayan. Kalau untuk sekarang ini, sudah agak membaik. Soalnya dengan barang (hasil tangkap-red) yang kami jual sebanding dengan harga barang-barang makan. Kalau harga, sudah tidak ada pengaruh di tahun 2021 ini, sudah stabil. Tidak ada penurunan, malahan naik lagi,” kata Buyung W.
Buyung W. menambahkan kalau sebelumnya untuk mencari penghasilan Rp50.000,00 satu orang, agak kesulitan.
“Untuk 2-3 bulan lalu agak kurang. Mau mencari penghasilan Rp50.000,00 satu hari untuk satu orang saja agak sulit. Kalau sekarang ini, sudah mulai stabil, bisa Rp100.000,00 atau lebih untuk satu orang,” terang Buyung W.
Untuk ketam yang ditampungnya, Buyung W. mengaku kalau ketam tersebut dijual ke Pulau Mas dan sebagiannya di bawa ke Dabo.
“Hasil ketam kami jual lokal di Pulau Mas. Kalau untuk ketam kategori A, kami jual mentah dan kalau ketam untuk kategori B, kami jual rebus ke Dabo. Kalau sekarang ini untuk ketam kategori A, B, dan C, bisa terkumpul 1 hari sekitar 100 kg,” jelas Buyung W.
Disinggung kendala nelayan bubu kepiting di Desa Cukas saat ini, Buyung W. mengatakan kalau mereka masih terkendala dengan ketersediaan alat tangkap.
“Kalau kendalanya adalah alat tangkap. Kalau untuk musim, tidak begitu berpengaruh. Nelayan sini mencari ketam sampai ke daerah Alang Tiga, Pulau Serak, Pulau Berhala, Laut Bakong, dan juga Pulau Pandan, sampai ke Laut Cempa. Kapal yang digunakan rata-rata ukuran 2 GT,” papar Buyung W.
Buyung W. berharap pihak terkait bisa memberikan bantuan kepada nelayan bubu kepiting. Buyung juga mengaku kalau selama ini mereka belum pernah mendapatkan bantuan.
“Diharapkan kepada pemerintah setempat, pihak yang bersangkutan untuk bisa membantu karena kami belum tersentuh bantuan sama sekali. Bantuan alat tangkap dan ada juga nelayan yang pompongnya sudah tidak layak lagi,” kata Buyung W.
Sebelumnya pada awal pandemik Covid-19, untuk harga jual ketam mengalami penurunan. Untuk ketam kategori A, per kilonya seharga Rp70.000,00, kategori B, per kilonya Rp30.000,00, dan kategori C, per kilonya Rp15.000,00. Namun saat ini untuk harga jual kepiting kategori A, per kilonya Rp80.000,00, kategori B, per kilonya Rp60.000,00, dan kategori C, per kilonya Rp30.000,00. Selain itu, Buyung juga mengatakan kalau sekitar tiga bulan dirinya hanya mampu menampung kepiting sekitar 30-40 kg saja. Namun sekarang keadaan sudah normal kembali, untuk tiga hari melaut saja dirinya sudah bisa mendapatkan 70-100 kg, bahkan kalau sesuai dengan musimnya, sehari bisa mencapai 100 kg. (Im).