Selingga.com (27/06) Dabo. Dalam rangka penyebaran informasi tentang inovasi pelayanan Keimigrasian dari Direktorat Jenderal Imigrasi dalam penerbitan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia atau Paspor RI, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep menggelar kegiatan sosialisasi aplikasi mobile dan layanan eazy passport tahun 2022 ini. Kegiatan yang diikuti oleh desa, kelurahan dalam wilayah Kecamatan Singkep tersebut di gelar pada Senin (27/06) tadi di Sanggar Praja, Dabo Singkep Kabupaten Lingga. Plt Kepala Kantor Imigrasi Dabo Singkep, Raden Imam Jati Prabowo melalui Kasubag TU Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep, Agus, mengatakan kalau sosialisasi yang dilaksanakan tersebut agar masyarakat lebih dipermudah lagi dalam pengajuan permohonan passport.
“Kegiatan yang dilaksanakan oleh Imigrasi Dabo Singkep hari ini adalah sosialisasi mengenai mobile passport dan layanan eazy passport. Pembuatan passport sendiri dalam program terbaru dari Direktorat Jenderal Imigrasi dimana ini merupakan sebuah aplikasi untuk masyarakat dalam hal pengajuan permohonan paspor ,” kata Agus.
Dengan adanya aplikasi tersebut, masyarakat hanya mengunduh syarat-syarat permohonan passport dan bisa menentukan sendiri jadwal dalam pengajuan paspor tersebut.
“Secara singkatnya masyarakat tidak perlu lagi bolak-balik ke Kantor Imigrasi dalam hal permohonan namun cukup mengunduh aplikasi di play store atau app store dalam melakukan permohonan dan mengunduh syarat-syarat permohonan passport. Setelah itu mereka menentukan jadwal, hari dan tempat Imigrasi mana yang mereka pilih untuk mengajukan passport,” jelas Agus.
Agus juga menekankan kalau eazy paspor merupakan layanan dalam bentuk jemput bola dan masyarakat tidak perlu untuk mengantri paspor di Kantor Imigrasi.
“Untuk layanan eazzy passport sendiri merupakan layanan jemput bola. Jadi dari instansi pemerintah, swasta, masyarakat atau kelompok dapat mengajukan layanan passport kepada petugas-perugas Imigrasi yang hadir dan datang ke tempat-tempat yang ditentukan bersama pemohon dan Kantor Imigrasi. Jemput bola, kami yang datang ke sana. Jadi tidak perlu mengantri passport di Kantor Imigrasi, cukup mengambil antrean secara online melalui aplikasi dan passport, kemudian pengunduhan berkas-berkas persyaratan passport,” papar Agus.
Agus juga menambahkan kalau setelah itu petugas akan melakukan verifikasi kepada para pemohon paspor yang sebelumnya telah memberikan data-data yang diperlukan.
“Jadi di awal masyarakat sudah memberikan data-data apa saja yang dibutuhkan dalam permohonan passport. Nanti akan di verifikasi oleh petugas pada saat hari dan tanggal, jam, tanggal dan tempat verifikasi yang pemohon pilih. Mereka datang dan di sana hanya memverifikasi secara ulang saja yang mereka upload sudah sesuai dan benar persyaratannya,” kata Agus.
Disinggung kendala terkait penerapan layanan eazy paspor ini, Agus mengatakan kalau selagi jaringan internet yang ada berjalan dengan lancar maka semuanya akan berjalan dengan baik.
“Kalau kendala, kita terkadang mengalami kendala jaringan koneksi. Itu saja. Selama koneksi terhubung dengan baik, semuanya akan berjalan dengan baik,” kata Agus.
Sementara itu Sekcam Singkep, Kezzy Delfi dalam penyampaiannya saat berjalannya kegiatan sosialisasi saat itu meminta pihak desa dan kelurahan untuk bisa membantu memberikan informasi kepada warganya terkait dengan permohonan pembuatan paspor ini.
“Kadang-kadang kegiatan semacam ini, yang diharapkan kehadirannya itu, kitalah selaku ujung tombak pelayanan publik untuk wilayah kita masing-masing. Kita tidak serta merta meminta masyarakat langsung ke Kantor Imigasi. Kita bisa memberikan penjelasan terlebih dahulu bagaimana syaratnya, apa yang harus dilakukan atau apa yang harus disiapkan oleh warga kita. Sehingga kita juga mempunyai pengetahuan tentang pembuatan passport di wilayah atau di pelayanan kita masing-masing,” kata Kezzy Delfi. (Im),
