Selingga.com (30/08) Dabo. Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy bersama Asisten II Bidang Perekonomian, Yusrizal dan Camat Singkep, Agustiar melakukan sidak ke SPBU yang ada di Dabo Singkep. Sidak tersebut dilakukan pada Senin (29/08) tadi. Neko Wesha Pawelloy mengatakan kalau sidak yang dilakukan hari itu terkait dengan info terkait susahnya masyarakat untuk mendapatkan minyak solar saat ini.
“Hari ini kehadiran saya selaku Wakil Bupati Lingga bersama Asisten II Bapak Yusrizal dan Camat Singkep Bapak Agustiar, melakukan sidak di SPBU yang berada di Dabo Singkep. Nanti kami juga akan melakukan sidak di Senayang dan Pancur. Sidak yang dilakukan hari ini berkaitan tentang susahnya saat ini masyarakat Kabupaten Lingga mendapatkan minyak khususnya solar,” kata Neko.
Neko mengatakan kalau sebelumnya mereka juga telah meminta untuk penambahan minyak kepada pihak BPH Migas.
“Beberapa waktu yang lalu kami dari Pemkab Lingga mengusulkan untuk penambahan minyak di BPH Migas. Hari ini saya sampaikan juga bahwasanya saya tidak main-main dalam pengawasan untuk minyak khususnya di Kabupaten Lingga untuk masyarakat,” terang Neko.
Selain itu, Wakil Bupati Lingga ini juga menegaskan kalau mereka akan bertindak tegas dengan melaporkan kepada pihak keamanan jikalau nantinya ada ditemukan tangki mobil yang telah dimodifikasi untuk menampung minyak lebih banyak dari semestinya.
“Siapa yang terlibat hari ini, saya akan laporkan kepada aparat penegak hukum. Info terakhirnya yang saya dapatkan bahwa ada lori-lori, truk di Kabupaten Lingga pada saat ini, dia memodifikasi tangki minyaknya sampai bisa muat 200-400 liter,” kata Neko.
Neko juga mengatakan kalau saat ini bentuk pengawasan merupakan atensi bagi pihak mereka.
“Inilah yang menjadi atensi bagi saya untuk betul-betul melakukan pengawasan terhadap kejadian-kejadian tersebut. Dalam waktu dekat kami akan rapat bersama bagian ekonomi dan seluruh OPD terkait. Kemudian bagi pelaku-pelaku usaha minyak, kita akan rapatkan, apa sebenarnya pada hari ini yang menjadi kelangkaan minyak di Kabupaten Lingga,” kata Neko.
Terkait adanya kelangkaan minyak jenis solar tersebut, Neko mengatakan kalau pihaknya akan segera untuk mencari tahu sumber dari kelangkaan tersebut.
“Untuk solar kita pada hari ini di Kabupaten Lingga 8.440 kilo liter sesuai SK BPH Migas. Kalau kita jadikan ke liter, satu tahunnya jatah minyak untuk kita 8.440.000 liter. Kami juga akan berbicara terus terang pada hari ini, tidak ditutup-tutupi, kami akan mengadakan rapat segera, apa yang menjadi sumber kelangkaan minyak khususnya di Kabupaten Lingga,” kata Neko.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian Pemkab Lingga, Yusrizal ketika disinggung adanya pengisian BBM dengan menggunakan drum saat ini, mengatakan kalau hal tersebut merupakan minyak yang menggunakan rekom untuk diperuntukan bagi beberapa kebutuhan dan tercatat secara resmi.
“Untuk pengisian minyak dengan menggunakan drum, seperti yang mungkin kita lihat di belakang ini, itu adalah minyak-minyak yang tadinya menggunakan rekom-rekom seperti rekom nelayan, kemudian rekomendasi untuk angkutan pelayaran umum, seperti juga untuk bus-bus sekolah dan usaha mikro. Jadi ini resmi, ada tercatat,” jelas Yusrizal.
Terkait dengan kelangkaan, Yusrizal mengaku kalau saat ini fungsi pengawasan masih dinilai kurang.
“Seperti yang tadi sudah disampaikan oleh bapak Wakil Bupati Lingga bahwasanya pungsi pengawasan dilakukan. Minyak kita ada, cuma pengawasan yang kurang,” kata Yusrizal. (Im).