Dengan BUMdes Amanah, Wendy Kembangkan Industri Kreatif dengan Menggelar Eco Print di Lokasi “Atap Daun”

Lingga438 Views
banner 468x60

Selingga.com (15/10) Tanjung Harapan. Wendy Febrian, S. Tr. melalui BUMdes Amanah yang dipimpinnya terus bergerak dalam upaya mengembangkan industri kreatif di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Kali ini dengan menggelar pelatihan Eco Print yang merupakan proses menciptakan sebuah kain bermotifkan tumbuhan dan motifnya berasal dari tanaman asli di lokasi Atap Daun yang terletak di Desa Tanjung Harapan pada Sabtu (15/10) tadi. Sebanyak kurang lebih 20 orang peserta mengikuti jalannya pelatihan Eco Print yang menghadirkan narasumber dari Betuah Ethnic. Usai kegiatan, Wendy Febrian mengatakan kalau digelarnya pelatihan Eco Print tersebut sebagai salah satu upaya untuk membuka industri kreatif di desa mereka.

“Jadi, terkait untuk pelatihan ini kenapa saya adakan karena ini merupakan salah satu jalan untuk membuka industri kreatif. Industri kreatif itu adalah industri yang sedikit modalnya, namun nilai ekonomisnya berdampak. Itulah kenapa Eco Print ini yang saya pilih,” kata Wendy Febrian.

Direktur BUMdes Amanah, Wendy Febrian

Dipilihnya lokasi Atap Daun untuk kegiatan pelatihan itu, Wendy Febrian mengatakan kalau lokasi tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi sentral industri Eco Print beserta wisata kuliner dan wisata edukasinya.

“Lokasinya juga saya pilih di sini karena memang ke depannya di sini nantinya sentral industri Eco Print itu akan saya buat. Juga di sini nantinya sebagai wisata kulinernya, wisata edukasinya,” kata Wendy Febrian.

Tidak hanya itu, Direktur BUMdes Amanah ini juga menambahkan kalau nantinya di lokasi tersebut juga akan dipersiapkan sebagai Kampung Melayu.

Dengan BUMdes Amanah, Wendy Kembangkan Industri Kreatif dengan Menggelar Eco Print di Lokasi “Atap Daun”

“Di sini juga kita rencanakan sebagai “Kampung Melayu”. Di mana kultur dan budaya kita, bisa kita tampilkan di Atap Daun ini,” tambah Wendy Febrian.

Sedangkan untuk hasil dari produksi Eco Print nantinya, Wendy Febrian mengatakan kalau pihaknya sebelumnya telah melakukan kerja sama dengan Betuah Ethnic.

Baca juga :   AKBP Ucok Lasdin,dalam kacamata Riono dan Awe

“Terkait prospek penjualan Eco Print, saya sudah bekerja sama dengan Betuah Ethnic. Betuah Ethnic ini sudah punya pasar dari Yogyakarta, Jakarta, hingga ke Malaysia. Jadi semua ini tinggal pengrajin kita di sini, mau menanggapi ini serius dan menjadikannya industri yang punya nilai ekonomis atau ini hanya sebatas pelatihan saja,” kata Wendy Febrian.

Dengan BUMdes Amanah, Wendy Kembangkan Industri Kreatif dengan Menggelar Eco Print di Lokasi “Atap Daun”

Wendy Febrian menyampaikan proyeksi dari Atap Daun ke depannya, bahwa akan dijadikan sebagai salah satu objek wisata alternatif yang kaya akan berbagai wisata di dalamnya.

“Proyeksi ke depan, Atap Daun ini menjadi salah satu wisata alternatif selain pilihan lain seperti pantai. Sebelumnya di Kabupaten Lingga telah banyak menyajikan pantai sebagai tempat wisata. Atap Daun hadir sebagai salah satu alternatif untuk tempat wisata, Kampung Melayu juga kita akan buat di sini, kuliner, dan foto alam. Jadi kegiatan yang dilakukan para kalangan ibu-ibu, nantinya bisa kita jadikan spot foto alam. Juga terkait dengan outbound, akan kita persiapkan ke depannya,” papar Wendy Febrian.

Terkait hal tersebut, Wendy Febrian berharap masyarakat tempatan yang ada di sekitar lokasi Atap Daun bisa bersinergi dengan BUMdes Amanah yang dipimpinnya saat ini.

“Jadi, kita berharap masyarakat tempatan nantinya bekerja sama dengan Bumdes Amanah untuk mengelola ini menjadi tempat wisata dan harian. Untuk tahap pertama, dari siang hingga sore dan nantinya bisa berlanjut hingga ke malam,” kata Wendy Febrian.

Disinggung kendala yang ada, Wendy Febrian mengatakan kalau mereka harus menyesuaikan program yang ada dengan kemampuan dari BUMdes dan pihak desa.

“Kalau kendala, sejauh ini adalah dari segi pembiayaan. Untuk pembangunan ini, kita memang membutuhkan pembiayaan. Di situ juga kekuatan BUMdes kita dan desa, berapa kemampuan desa untuk memberikan dukungannya kepada BUMdes guna pengembangan wisata ini,” kata Wendy Febrian.

Baca juga :   Nizar,"Jangan mencari ijazah saja"

Dalam kegiatan yang dipusatkan nantinya di lokasi Atap Daun tersebut, Wendy Febrian tetap memberikan laluan kepada masyarakat tempatan sesuai dengan kemampuan yang ada.

“Kalau upaya yang kita lakukan terkait hal tersebut, pertama, saya mengajak masyarakat tempatan untuk mengisi ruang yang mereka mampu. Seperti terkait dengan tempat jualan yang akan ditempati oleh masyarakat tempatan terlebih dahulu. Mungkin juga terkait dengan peralatan-peralatan yang nilainya mahal, nantinya Bumdes akan bekerja sama dengan pihak vendor atau pihak ketiga. Peralatan ini seperti untuk outbound. Sedangkan terkait dengan lokasi, pihak pemilik, yaitu pak Dul dengan kami sebagai Bumdes akan membangun kerja sama melalui MoU untuk share profit dari usaha Bumdes. Kemudian untuk sektor kulinernya, pada pak Dul,” papar Wendy Febrian. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *