Lingga Pecahkan Rekor MURI dengan 1.000 Tudung Manto

Lingga1070 Views
banner 468x60

Selingga.com (20/11) Daik. Kabupaten Lingga melalui Dekranasda Kabupaten Lingga berhasil memecahkan Rekor MURI dengan pemakaian Tudung Manto terbanyak. Kegiatan pemakaian Tudung Manto oleh kalangan perempuan tersebut diikuti sebanyak 1.000 orang. Kegiatan ini digelar di halaman Kantor Bupati Lingga hingga melewati beberapa ruas jalan yang ada di Daik, Kabupaten Lingga pada Minggu (19/11) tadi.

Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga, Maratusholiha usai kegiatan mengatakan kegiatan dalam rangka pemecah Rekor MURI ini telah digagas pihaknya sejak 2021 lalu.

“Alhamdulillah hari ini kita sukses dan sudah mengadakan kegiatan Rekor MURI pemakaian Tudung Manto terbanyak di Kabupaten Lingga. Kegiatan ini sudah kita gagas di PKK, sebenarnya sejak 2021 lalu,” kata Maratusholiha.

Lingga Pecahkan Rekor MURI dengan 1.000 Tudung Manto

Termasuk juga tahapan pengumpulan data terkait masyarakat yang memiliki Tudung Manto tersebut.

“Kita sudah mulai mengumpulkan data berapa banyak masyarakat kita yang memiliki Tudung Manto,” kata Maratusholiha.

Terkait hal tersebut, Ketua TP PKK ini memberikan apresiasi kepada semua pihak atas keberhasilan memecahkan Rekor MURI ini.

“Alhamdulillah dengan kerja keras kita bersama semuanya, tidak hanya satu atau dua orang, tetapi semua lini, 2023 ini kita sudah mendapatkan Rekor MURI,” kata Maratusholiha.

Dengan keberhasilan memecahkan Rekor MURI tersebut, Maratusholiha berharap ke depannya bisa meningkatkan pembelian serta pemakaian terhadap Tudung Manto.

Lingga Pecahkan Rekor MURI dengan 1.000 Tudung Manto

“Insya Allah dengan rekor MURI ini kita bisa meningkatkan pembelian atau pemakaian Tudung Manto lagi. Mudah-mudahan ekonomi para pengerajin Tudung Manto kita semakin meningkat,” kata Maratusholiha.

Dari pihak MURI sendiri dihadiri oleh Lutfi Syah Pradana. Tudung Manto sendiri merupakan penutup kepala khas Melayu yang sebelumnya dipakai pada pagelaran adat dan hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan saja. Tudung Manto juga telah menerima sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal Tudung Manto dari Kementerian Hukum dan HAM.

Baca juga :   Nelayan Posek, Tersambar Petir, Meninggal

Pemesanan Tudung Manto juga telah mencapai hingga keluar negeri, seperti Sydney dan Dubai. Tudung Manto juga mempunyai bermacam corak seperti Awan Larat, Lebah Bergantung, dan Tampuk Manggis. Sedangkan di bagian tengahnya disebut Bunga Tabur. Untuk benang yang digunakan biasanya berwarna emas dan silver. Pengerjaan Tudung Manto juga dikerjakan secara manual dan butuh kehati-hatian. Untuk satu Tudung Manto proses pengerjaannya bisa memakan waktu setengah bulan hingga lebih. Saat ini ada 51 pengrajin Tudung Manto yang aktif di Lingga yang sebelumnya juga telah melalui pelatihan yang digelar oleh Disnaker Lingga. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *