Selingga.com (01/07) Dabo. Keberadaan sebuah perusahaan dengan menguasai lahan sekitar 18.006 Ha di Lingga,melahirkan sikap keberatan dari Alias Wello selaku Bupati Kabupaten Lingga saat ini. Sampai-sampai Awe pun harus menerangkan bagaimana kondisi lahan yang ada kepada Menteri Dalam Negeri. Hal ini dipaparkan Alias Wello di Gedung Daerah pada Sabtu (25/06) lalu dalam acara buka bersama.
” Kemarin saya menghadap Pak Menteri Dalam Negeri,dan diterima dikantor nya.Saya menyampaikan keberatan saya terhadap PT.Singkep Payung Perkasa yang menguasai lahan di Pulau Singkep ini seluas 18.006 Ha. Jadi separuh Pulau Singkep ini sudah menjadi hak milik nya. Jadi waktu jaman saya,ini tidak ada muncul. Die ngurus-ngurus,kite tolak. Tetapi menjelang masa akhir jabatan yang kemarin ini,di keluarkan surat rekomendasi pada bulan Februari kemarin itu lah. Jadi orang itu ketika datang kepada saya berkali-kali,saya tolak. Dia mengadu kepada Menteri Dalam Negeri. Saya pun cukup lama bebual dengan Menteri Dalam Negeri. Saya bilang,kalau melihat dikampung kami sekarang ini pak,saya tahu bagaimana lahan itu yang hari ini, Pak Menteri. Saye tunjukkan koran saye bersama Duta Besar dari Jerman yang akan datang nanti nya (ke Lingga) pada bulan Agustus untuk membantu kita merehabilitasi lahan kita yang habis. Lahan timah dan tambang bouksit. Itu Kedutaan Besar Jerman yang ada peduli tentang itu. Begitu terekspos dikoran,lah sibuk pulak orang. Pak Gubernur sibuk,pejabat-pejabat sibuk. Saya pun sempat juga disindir oleh Pak Gubernur waktu di Gedung Daerah.”Pak Bupati Lingga tu seperti lipas kodong“. Terus langsung-langsung saja ke Jakarta. Tetapi Alhamdulillah,itu bagus. Tetapi permintaan saya,kordinasikan lah dengan daerah,supaya kita tahu. “Sebagai orang yang terlalu bersemangat,kita pun juga menyadari untuk keabsahan kita.Tetapi niat saya untuk memperbaiki.”Kata Awe.(Im)