Selingga.com (03/09) Dabo.Biar pun tidak berkepanjangan,hilang timbul nya premium di Dabo Singkep tetap saja membuat sebagian masyarakat nya mengeluh.Tak cukup hanya sampai dengan keluhan saja,wacana ada nya SPBU pun mulai meluncur disela-sela gerutuan putus nya premium beberapa saat yang lalu.
” Kalau die (pengusaha minyak) tidak mampu seperti saat ini (menjamin ketersediaan premium),budak-budak (anak-anak) sekolah yang jadi masalah.Mobil-mobil dan bus sekolah seperti di desa Lanjut tidak jalan,karena tidak ada minyak.Termasuk buat guru-guru yang mengajar di Raya,Cukas.Kalau lah minyak premium putus,nak pergi ngajar pakai ape.Jadi kalau mereka (pengusaha minyak) tidak mampu untuk menjamin ketersediaan minyak,bagus nye mundur diri.Dan mohon juga Pak Bupati Lingga untuk memperhatikan hal-hal demikian.Ini untuk rakyat kok.”Kata Alpinor yang sebelumnya pernah menjadi orang nomor satu di desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat.
Dan lelaki yang masih energik ini pun menambahkan kalau dengan status Lingga sudah menjadi Kabupaten,wajar kalau masyarakat nya berharap ada SPBU.
” Wajar lah.Kalau dulu oke lah,karena kita masih Kecamatan.Nah,kalau sekarang sudah Kabupaten,nak cakap ape lagi.”Tambah Alpinor dengan suara tinggi dan mata yang sedikit melotot kepada pihak media,ketika di temui di Dabo pada Sabtu (03/09) tadi.
Keinginan Alpinor akan adanya SPBU,mungkin juga keinginan dari banyak masyarakat Lingga,khusus nya Dabo.Namun sejauh ini pun belum ada yang tahu,sejauh apa keberadaan akan SPBU yang terkesan memang tidak nampak untuk diwujudkan.Sejauh apa hitungan untung-rugi nya kalau SPBU terealisasi di Dabo khusus nya bagi para toke-toke minyak yang ada.(Im).