Selingga.com (19/07) Dabo.Pasca Kunjungan Kerja pertama Danrem Kepri Brigjend Fahri di Lingga terkait pembahasan program cetak sawah dengan Pemkab Lingga pada Kamis (13/07) lalu,menyisakan sedikit cerita.
Komandan Resort Militer 033/Wira Pratama ini,sempat mempertanyakan keseriusan pihak Pemkab Lingga dengan keberadaan proyek nasional tersebut.
” Mohon maaf,ini saya sampaikan apa adanya.Ketika Danrem Brigjen Fahri kemarin turun,saya sawan.Pak Bupati tidak ada,karena masih sakit di Jakarta.Pak Sekda nelpon,mau tak mau karena beliau masuk kekampung kita,habis mandi kami duduk diruang tengah.Tengok muka (Brigjen Fahri-red) merah,meradang.”Ini serius tidak Kabupaten Lingga ini.Pemerintah Kabupaten Lingga ini,serius tidak.Ini program Nasional,program Kementerian Pertanian 3000 Ha,yang total nya nanti 10.000 Ha.”Mau tidak mau saya selidiki ada apa (Danrem marah-red).”Kata Ketua DPRD Lingga Riono di hadapan masyarakat yang menghadiri reses nya di Gedung pertemuan Sapta Pesona Kelurahan Dabo pada Selasa (19/07) tadi di Dabo.
Drs.Riono menambahkan kalau Brigjen Fahri selaku Opsus dalam proyek pembangunan sawah tersebut,kecewa Kepala Dinas Pertanian dan jajaran nya tidak ada ketika turun ke lapangan.
” Rupanya dia (Danrem-red) kecewa.Karena Opsus nya,penanggung-jawabnya untuk pembangunan sawah dari TNI,Jenderal Fahri.Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan jajaranya tak ada,ketika dia turun ke lapangan.Ape tak meradang.Sudah lah Pak Bupati lagi sakit.Dengan bangga nya Pak Menteri Pertanian di depan Presiden,bahwa Lingga ini lumbung baru di daerah perbatasan.Tapi ternyata staf teknis Pak Bupati yang namanya Kepala Dinas Pertanian itu tidak berada di tempat.Sambil makan (Danrem-red),sambil meradang.Ini saya sampaikan apa adanya,ketika Bupati kita leguh-legah dengan Lingga Terbilang 2020,tapi siapapun Dinas Teknis nya tidak mendukung.Memang kasian kita sama Pak Bupati.”Kata Riono.(Im).