Gasing pecah tiga,Rifin panas,ambil gasing handal

Lingga520 Views
banner 468x60

Selingga.com (08/02) Daik.Gasing yang melekat sebagai salah satu permainan Anak Melayu,masih mencoba untuk tetap bertahan dalam hujannya kemajuan teknologi yang telah melahirkan banyak permainan-permaianan yang berbasiskan teknologi.
Di Kampung Budus Daik Lingga,saat ini telah ada kurang lebih 10 tempat pembuatan gasing yang masih dikerjakan dengan menggunakan peralatan sederhana.
” Di Kampung Budus ini saja,ada sepuluh.Dari awal nya kami mengerjakan secara manual,pakai tarik.Setelah di Daik ini ada yang buat satu alat seperti yang saya punya ini,kami coba buat.Alat saya ini,alat kedua yang sudah saya bikin.Alat ini dengan mesinnya,1 juta lebih lah habis ongkos pembuatannya.Mesinnya saja sudah habis Rp. 600.000,-“Kata Rifin kepada Selingga.com ketika ditemui di tempat tinggal di Budus Desa Merawang Daik pada Selasa (06/02) tadi.

Laki-laki penghobi permainan gasing ini mengatakan kalau gasing buatannya dipasarkan dengan harga Rp.10.000-Rp.100.000 perbuah nya.
” Satu gasing kalau terbuat dari kayu kempas dengan diameter 5 inci,itu saya jual Rp. 75.000.Paling murah ada yang Rp. 10.000,Rp. 15.000.Tergantung besar kecil nya,jenis kayu nya lah.Ada juga yang sampai Rp. 100.000 perbuah nya.Kayu yang biasa kita gunakan adalah kayu kempas,tampines,mentigi.Itu saja.Kayu yang berkualitas lah.”Kata Rifin sambil memperlihatkan mesin pembutan gasing milik nya.

Rifin saat memperlihatkan mesin pembutan gasing milik nya.

Untuk mencari bahan yang bagus,Rifin juga mengatakan kalau dirinya sampai harus ke daerah lain dengan menggunakan mobil dan membawa alat chainsaw.
” Sampai ke Centeng bawa chainsaw.Pakai pick-up untuk mengambil bahan.Kalau yang kayu di sana (Centeng-red),itu di buat untuk gasing pemukul.Memang bagus,karena urat nya macam tebu.Tidak patah kaki.Kelemahanya kalau dibuat untuk gasing pasang.”Tutur Rifin sambil mempersilahkan Selingga.com mencoba beberapa gasing miliknya.
Untuk permainan gasing,Rifin mengatakan kalau permainan ini juga diperlombakan.
” Ada turnamennya.Kalau di Daek ini rata-rata (banyak peminatnya-red) lah.Ini saja nantinya sudah ada 24 team yang mendaftar.Turnamen ini,kami yang disinilah yang buat.Atas nama Desa Merawang.Yang dilombakan itu menggunakan sistem hitung poin.Sekali pukul kalau kena,dapat 1 poin.Kalau tidak kena,tak dapat poin.Kalau sampai pecah,hitungan nya 2 poin.Nanti mainnya 2X45 menit.”Kata Rifin.
Koleksi gasing milik Rifin

Rifin juga menyakinkan Selingga.com,kalau permainan gasing tidak kalah serunya dengan perlombaan bola kaki.Apalagi kalau sudah disoroki oleh penonton.
” Wiiihhhh,kalau pecah tiga,penonton bersorak,kita malu betul.”Bere” muka kita.Mulai lah panas tu,ambil gasing yang handal lah.Putar lah,kalau dapat membelah (gasing lawan-red).Pertandingan ini sudah 9 tahun tidak ada.Semenjak Tamadun tadi ni lah lagi baru ada.Baru hidup lagi.”Tambah Rifin.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Berunding Ditempat Orang Meninggal, Festival Napau Beach Tercetus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *