Selingga.com (07/04) Dabo. Jejeran buku-buku bacaan diatas lapak sederhana pada Minggu (07/04) tadi di Taman Dabo Singkep, mencuri perhatian warga yang berkunjung ke taman di pusat kota timah itu. Duaratusan buku fiksi dan nonfiksi dari berbagai judul itu, adalah gambaran semangat yang lahir dari ‘Komunitas Literasi Lingga (KLL). Komunitas dengan belasan pengurus yang sebagian besarnya berprofesi sebagai ‘Cikgu’ ini, dengan membuka lapak bacaan buku gratis dan berhasil menarik minat pengunjung, terutama anak-anak usia pelajar di Taman Pemuda itu. Pemandangan yang sangat menarik dan jarang ditemui, di saat teknologi informasi yang telah ‘membanjiri’ diwaktu sekarang ini.
“Komunitas Literasi Lingga ini terbentuk pada Jum’at 08 Maret 2019 tadi. Sebelumnya kami yang kebanyakan berprofesi sebagai guru, ada juga mahasiswa dan masyarakat umum, kita duduk bersama dan bersepakat untuk membentuk satu komunitas. Dari musyawarah itu juga, terpilihlah Pak Muli Wahyu Widodo sebagai ketua Komunitas Literasi Lingga ini”, kata Jerry Syahputra selaku Penasehat ‘Komunitas Literasi Lingga’ kepada Selingga.com saat itu.
Ditempat yang sama, Ketua Komunitas Literasi Lingga Muli Wahyu Widodo menambahkan kalau pihaknya sudah menggelar lapak buku bacaan untuk yang kelima kalinya.
“Anggota intinya ada sekitar 10 orang. Yang kita gelar hari ini, adalah yang kelima kalinya. Tujuannya menarik minat membaca kembali dan juga mengimbangi kemajuan teknologi yang ada saat ini. Pada hakikatnya, membaca itu penting. Sampai saat ini kita baru ada sekitar duaratusan buku. Dapat buku dari milik pribadi kawan-kawan di komunitas ini,” kata laki-laki jebolan S1 Bahasa Inggris dan mengajar di MTSN Lingga ini.
Sedangkan Jerry Syahputra menambahkan kalau saat ini, remaja yang ada sangat kurang minatnya untuk membaca.
“Anak-anak kita sekarang ini kan lebih pokus ke Android, ada istilah sekarang ini generasi menunduk. Hanya, menunduk disini bukan membaca, tetapi lebih pokus ke chatingan melalui android. Berawal dari situlah kami punya inisiatif dengan kawan-kawan, bagaiamana kalau kita buka baca buku gratis. Pertamanya kita mulai dari lingkungan sekolah,” kata Jerry yang juga sebagai Guru SMPN 2 Dabo, jebolan S1 Bahasa Indonesia ini.
Jerry juga menambahkan kalau pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak Dinas Perpustakaan yang ada, terkait dengan rencana peminjaman buku nantinya.
“Kemarin kami juga sudah berbicara dengan Dinas Perpustakaan yang ada di Dabo ini. Kedepannya dalam waktu dekat ini, kita ingin membuat semacam MOU untuk peminjaman buku. Jadi kita rolling kan dengan bacaan yang ada saat ini. Sebelumnya juga kami pun sudah sharing dengan Ketua DPRD Lingga Bapak Riono dan Alhamdulillah ada dukungan dari beliau. Kami disini juga menerima bantuan donatur-donatur buku dari siapapun, dari kalangan manapun, asalkan tidak ada mengandung unsur pornografi, sara, terorisme,” papar Jerry Syahputra kepada Selingga.com.
Keberadaan Komunitas Literasi Lingga ini juga mampu menarik perhatian Ketua DPRD Lingga. Riono pun menyempatkan diri untuk melihat langsung jalannya kegiatan baca buku di taman Kota Dabo hari itu. Kepada Selingga.com, Riono mengatakan kalau kegiatan tersebut, perlu mendapat dukungan sepenuhnya.
“Pada prinsipnya, saya sangat mendukung ini. Karena ini membangun minat bace ini di era medsos, luar biasa tantangannya. Karena akan menggilas dan itu tantangan terbesar kita. Ini perlu didukung sepenuhnya,” kata Riono.
Tidak hanya sebatas mendukung, Riono juga berniat untuk menggalang bantuan buku nantinya.
“Saya akan coba nantinya menghubungi dari beberapa sumber yang bisa saya hubungi, untuk membantu kawan-kawan Komunitas Literasi Lingga ini, agar bisa tumbuh berkembang di tengah-tengah masyarakat. Biarpun hari ini masih sedikit, tetapi ini merupakan langkah yang luar biasa. Intinya kita dukung. Kita pun mengapresiasi kawan-kawan dari Komunitas Literasi Lingga ini, yang ada usaha, ada upaya untuk membangkitkan minat baca. Terutama budaya membaca buku dari anak-anak, terutama di Dabo dan sekitarnya,” papar Riono kepada Selingga.com.(Im).
