Selingga.com (04/04) Dabo.Waktu setahun lebih semenjak ditugaskan di Lingga,bukan lah waktu yang panjang untuk masa pengabdian.Namun semenjak dilantik pada Jum’at (03/04/2017) tahun lalu,AKBP Ucok Lasdin dinilai mampu memberikan warna tersendiri dalam beberapa perkembangan yang ada di Bumi Bunda Tanah Melayu ini.
Perwira menengah yang kini menjabat sebagai Kapolres Tanjung Pinang berdasarkan Surat Telegram yang dikeluarkan oleh Kapolri pada Selasa (20/03) dengan nomor ST/791/III/KEP./2018 beberapa waktu yang lalu,tetap merasakan Lingga sebagai bagian dari dirinya.
” Lingga itu,aduh,susahlah saya mau katakan.Saya rasa enak betul lah disini.Saya boleh pindah tugas,tetapi kampung saya disini,di Lingga.Saya mungkin nanti bisa bertugas dimana saja di Indinesia,tetapi kampung saya disini.”Kata Ucok Lasdin ketika menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan pihak media pada Rabu (03/04) tadi di Dabo.
Ketika disinggung oleh Selingga.com apa yang tidak mengenakan ketika bertugas di Lingga,perwira dengan perawakan sedang ini tidak bisa menemukan apa yang tidak membuat nya nyaman.
” Kalau di masyarakat,yang tidak enak dimasyarakat itu apa ya ?Ngak ada.Iya,enak semua.”Kata Ucok Lasdin.
Biarpun begitu,Kapolres yang akrab dengan bau lumpur sawah ini merasa tidak nyaman ketika anggotanya harus berhadapan dengan hukum.
” Ya,kalau berkaitan dengan anggota,ketika anggota saya berhadapan dengan hukum.Seperti beberapa orang yang dihadapkan dengan kondisi dia lari dari tugas.Itu salah satu hal yang tidak nyaman lah Tapi apa boleh buat,kita harus memberikan pembinaan juga.”Tambah AKBP Ucok Lasdin.
Namun ada hal yang dipandang biasa bagi sebagian orang,namun bagi sosok Ucok Lasdin ini menjadi kesan tersendiri untuk nya selama berada di Lingga.
” Yang berkesan,saya nyuruh (bersihkan-red) jembatan yang didepan Damkar itu.Kan kalau hujan deras,banjir itu.Saya minta pandangan dari anggota dan masukan dari Kabag,kok bisa banjir disitu.Karena banjir ini kan,ada perlambatan arus kendaraan disitu nantinya Jadi motor akan mengurangi kecepatan ketika masuk ke sana.Dia akan menjadi titik panas bagi penjahat untuk melakukan kejahatan.Itu yang kita lihat disitu.Dan kita gotong royong disana.Karena kami kurang (personil-red),kontak lah Pak Junaidy (Kepala LH-red).Beliau bantu kami goro dengan membawa pasukan kuning nya.Dan selesai dari situ,banjir tidak lagi.Sekarang saya lihat LH (Lingkungan Hidup-red) ektensi disitu.”Papar Ucok Lasdin.
Selain itu,untuk wartawan, perwira dengan dua bunga sudut lima ini sempat merasa malu dengan fasilitas internet yang ada di kantor tempat nya bekerja.
” Kalau sama wartawan,makanya ketika di Polres,saya malu.Karena akses internet tidak bisa (agak terganggu-red).Karena teman-teman media ketika rilis,data nya harus ke Dabo lagi.Disitu lah kurang nyamannya kami.Saya juga telah sampaikan ke Kapolres Pak Joko (AKBP Joko Adi Nugroho,S.IK MT-red).Saya akan jembatani juga di Tanjung Pinang nantinya untuk ngomong ke pihak vendor.”Tambah Ucok Lasdin.
Disatu sisi,sosok Ucok Lasdin ini dipandang oleh Ketua DPRD Lingga Riono,sebagai sosok yang dapat kiranya menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin berikut nya.
” Sebenarnya luar biasa.Kita sangat menyayangkan beliau terlalu cepat untuk pindah.Padahalkan kita berharap setahun (lagi-red) lah,baru pindah.Tapi yang jelas,kinerjanya luarbiasa.Kerja sama dengan komponen masyarakat,seluruh elemen,itu sangat bagus sekali.Mudah-mudahan ini menjadi contoh untuk pemimpin-pemimpin berikutnya.”Kata Riono.
Tidak berhenti pada Riono,pada malam pisah sambut dengan Kapolres Lingga yang baru AKBP Joko Adi Nugroho,S.IK,MT yang diadakan di Gedung Nasional dihari yang sama,Bupati Lingga Alias Wello dalam pidatonya memaparkan salah satu kebijakan dari Ucok Lasdin yang menjadi perhatiannya ketika bertugas di Lingga, terkait dengan memobilisasi masyarakat dalam pengurusan Surat Ijin Mengemudi.
” Kapolres (AKBP Ucok Lasdin-red) ambil langkah yang cepat masa itu,langsung kumpulkan orang untuk buat SIM kolektif.Dia jemput dari satu destinasi pakai kapalnya.Kemudian di jemput lagi (pakai mobil-red) untuk bikin SIM,dan pulang nya juga diantar.Tidak pernah terjadi hal seperti ini.Suatu hal yang sangat luar biasa.Dan ini adalah hubungan bathin yang sangat dalam sekali.Oleh sebab itu,kita semua terharu.Kita semua kehilangan,namun kita harus iklash.Ini lah yang paling berat sekali,ditengah orang yang betul-betul sudah menjadi bagian hidup kita.Tetapi suatu ketika dia harus pergi meninggalkan kita.Oleh sebab itu,kita melepaskan itu dengan keiklasan.Dan kita mendoa kan beliau beserta keluarga,semoga mendapat tingkat promosi yang lebih baik di masa yang akan datang.”Kata Alias Wello.
Bupati Lingga ini juga menyampaikan kepada AKBP Ucok Siladin,kalau seandainya menemukan orang yang punya komitmen membangun,agar membawanya ke Lingga.
” Oleh sebab itu saya sampaikan ke Pak Ucok,”Pak Ucok,kalau nanti ditempat tugas yang baru ada kawan-kawan yang betul-betul mampu dan punya komitmen untuk membangun,ajak ke Kabupaten Lingga ini.Kalau perlu Pak Ucok sediakan waktu khusus pada satu kegiatan disini.Syukur-syukur kalau ada investasi disini,alhamdulillah.”Kita mengharapkan tokoh-tokoh seperti ini,hadir ditengah-tengah sini.”Kata Alias Wello dalam sambutannya.(Im).