Selingga.com (27/05) Dabo. Perhimpunan Penulis Johor (PPJ) Malaysia bersama kalangan budayawan, sastrawan, dan akademisi Kepri yang tergabung di dalam Persatuan Penulis Kepri (PPK) menggelar kegiatan “Dialog Selat Tebrau”. Kegiatan seminar antarbangsa persyuratan Melayu yang dilaksanakan di Dewan RISDA Negeri Johor, Johor Bahru, Malaysia pada 23-24 Mei 2025 tersebut mengangkat tema “Pemartabatan Persuratan Melayu dalam Zona Ekonomi”. Selain mendapat dukungan dari Kerajaan Negeri Johor, Persatuan Penulis Johor (PPJ) juga bekerja sama dengan pihak Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia.
Kegiatan “Dialog Selat Tebrau” diharapkan dapat membawa dampak positif bagi penggiat sastra khususnya di Kabupaten Lingga. Salah satu pendiri Komunitas Sastra Dilaut (KSD) dan Ketua Sanggar Alang Dilaut, Iman Arifandy atau dikenal dengan nama pena Alang Dilaut yang menjadi salah satu delegasi dari Kepri pada kegiatan Dialog Selat Tebrau ini mengatakan kalau kegiatan tersebut memberikan semangat baru dalam mengembangkan komunitas mereka ke depannya.
“Tentunya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan Dialog Selat Tebrau ini. Setidaknya dengan diadakannya kegiatan yang mempertemukan antara budayawan dan penulis dari Johor, Malaysia, dengan Kepri ini diharapkan dapat menjadi semangat baru dalam upaya untuk terus melahirkan karya sastra penulis dari kedua wilayah tersebut. Tentunya ini juga akan menjadi semangat baru buat saya sendiri dan komunitas sastra kami di dalam mengembangkan dunia literasi di Lingga,” kata Alang Dilaut.

Alang Dilaut juga mengatakan kalau sebelum mengikuti kegiatan Dialog Selat Tebrau ini, dirinya dan beberapa kalangan di Dabo Singkep sedang mengagendakan kegiatan terkait literasi dengan sasaran pelajar dan umum.
“Sebelum berangkat ke Johor, saya dihubungi oleh salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Lingga ini dan teman yang sebelumnya juga bergerak di literasi untuk membuka ruang literasi bagi kalangan pelajar dan umum. Tentunya ini juga sangat sejalan dengan apa yang dilakukan selama ini oleh Komunitas Sastra Dilaut dengan menggandeng para pelajar untuk bersama-sama bergerak di literasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa segera dilaksanakan kegiatan tersebut. Tentunya dengan konsep yang sedikit berbeda dan juga wadah yang baru,” terang Alang Dilaut.

Alang Dilaut menambahkan kalau banyak pihak memberikan respon positif dan dukungan untuk dirinya menghadiri kegiatan Dialog Selat Tebrau ini.
“Ada yang menarik ketika saya menerima undangan rasmi dari Persatuan Penulis Johor (PPJ), beberapa kalangan bahkan memberikan dukungan untuk hadir di acara “Dialog Selat Tebrau” tersebut. Katakanlah seperti Sekwan Lingga, Sabirin, anggota DPRD Lingga, Samsudi dan Mudsasir Zahid, Direktur Perumda Air Minum Tirta Lingga, Irfan Andaria, dan Kadis Perikanan Lingga, Sutarman. Intinya mereka sangat mendukung kegiatan yang terkait dengan literasi ini dan berharap bisa mendapatkan pelajaran dari kegiatan tersebut guna perkembangan literasi ke depannya di Kabupaten Lingga,” kata Alang Dilaut.
Sementara itu dalam jalannya kegiatan Dialog Selat Tebrau saat itu, dari Kepulauan Kepri menampilkan tiga orang ahli panel (pemakalah), yaitu Prof. Dr. Abdul Malik, M.Pd., Dato’ Rida K Liamsi, dan Muhammad Natsir Tahar, serta Husnizar Hood sebagai narasumber diskusi penutup.

Sedangkan berdasarkan undangan yang ada, secara keseluruhan delegasi Kepri terdiri dari Penasihat Dewan Penasihat Persatuan Penulis Kepri (PPK), Dato’ H. Huzrin Hood, Ketua PPK Budayawan, Dato’ Rida K Liamsi, Guru Besar Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Prof. Dr. Abdul Malik, M.Pd. Kemudian juga diikuti budayawan dan penyair Husnizar Hood, Ramon Damora, Abdul Kadir Ibrahim, Tarmizi Rumah Hitam, Muhammad Natsir Tahar, Iman Arifandy (Alang Dilaut), Irwanto Daud, dan Syafrudin. Dari kalangan akademisinya sekaligus budayawan adalah Rendra Setyadiharja dan Robby Patria. Selain itu, penggiat seni tari dan pendiri Sanggar Sanggam, Peppy Cuandra bersama sejumlah penyair perempuan Sutarya Aryaningsih (Ning), Ainun, Azizah, Suryanti, dan Sri Wahyuni (Ayoe SW).
Dari para ahli panel Malaysia saat itu diisi oleh YB Dato’ Prof. Dr. Kassim bin Thukiman selaku Ahli Majlis Jumaah Diraja Johor, Dr. Shamsuddin bin Othman selaku Pensyarah Kanan Universiti Putra Malaysia, Dr. Hj. Otman bin Sahalan selaku Pengarah Pusat Bahasa Arab Syed Alwi Al Hadad dari Kolej Universiti Islam Johor Sultan Ibrahim, Dr. Zulkifli bin Khair dari Pensyarah Kanan Universiti Teknologi Malaysia, Encek Wahyu Budiwa Renda selaku Ketua Bahagian Penyelidikan dan Dokumentasi Warisan Yayasan Warisan Johor, Encik Amiruddin bin Md. Ali Hanafiah selaku Ketua Satu Persatuan Penulis Johor, dan Hj. Mohd. Rosli bin Bakir selaku tokoh puisi Johor/Munsyi Dewan (Sastera). (Red).