Selingga.com (30/03) Daik.Desa Sungai Besar Kecamatan Lingga Utara melalui proyek persawahannya seperti nya menjadi lokomotif awal pasangan Awe-Nizar ini dalam mengerakkan program-program kerja mereka yang tertuang dalam 100 hari kerja I dan berjalan di dalam rel visi-misi pasangan Lingga Terbilang itu.
Hal ini tergambar dalam sambutan Alias Wello ketika kunjungan kerja Wakil Gubernur Kepri yang juga dihadiri oleh Danrem (Komandan Korem) Kepri,mantan Bupati Lingga Daria di Desa Sungai Besar Kecamatan Lingga Utara pada Rabu (30/03) tadi.
” Seperti semangat kami ketika sertijab tanggal 19 Februari 2016 kemarin,bahwa 6 bulan kedepan Lingga ini Insya Allah akan terealisasi panen beras.Jadi bagaimana kita semua merubah mindset dari pesimisme menjadi optimisme.Dan sudah kita buktikan hari ini tanda-tanda itu sudah nampak untuk menuju Lingga Terbilang.Lingga terbilang disini adalah suatu konsep yang besar sekali dan memerlukan dukungan kita semua.Bahwa kita ingin nantinya kedepan itu desa-desa yang ada di Kabupaten Lingga ini sudah bisa masing-masing mandiri dengan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.Sebab kita tahu,program ini bukan mimpi seorang Alias Wello dan Nizar saja,tetapi ada juga tertuang didalam naskah Nawacita Pak Jokowi.”.Kata Alias Wello.
Konsep “desa mengepung kota” nampak nya tergambar dari langkah Bupati Lingga ini dengan memulai pembangunan yang dimulai dari desa-desa.Untuk keberhasilan itu,seorang Alias Wello bahkan rela “mengemis” kepada pihak Provinsi dan Pusat.
” Biar bagaimana pun kita harus memulai gerakan pembangunan itu dari sisi pinggiran-pinggiran dan dari desa-desa.Karena desa-desa itu selalu identik dengan kemiskinan,ketertinggalan dan SDM (sumber daya manuasia) nya yang terbatas.Dan berharap kedepannya Kabupaten Lingga itu dapat menjadi salah satu Kabupaten di Provinsi Kepri yang mampu untuk menjadi lumbung beras di Provinsi Kepri.Perjalanan masih panjang,dan kami menyadari dengan segala keterbatasan-keterbatasan yang ada.Oleh sebab itu seperti yang disampaikan oleh Pak Ady Indra P selaku pimpinan proyek dari kegiatan ini,kita mengharapkan uluran tangan.Pada hari ini Alias Wello akan menjadi “pengemis” kepada Provinsi dan juga kepada Pemerintah Pusat.Karena ini adalah sebuah kerja besar yang tidak mampu dilakukan hanya oleh seorang Alias Wello bersama Nizar saja.Tetapi kalau hari ini ada kebersamaan,adalah mimpi kita bersama,saya yakin suatu saat nanti mimpi ini akan menjadi kenyataan.Mimpi ini kalau hanya mimpi Alias Wello,mimpi itu hanya terbatas sebagai mimpi saja.”Papar Alias Wello.
Wello pun dikesempatan yang ada meminta masyarakat untuk bersyukur juga terhadap usaha yang telah dibuat oleh mantan Bupati Lingga sebelumnya Daria,yang ikut andil dalam proyek sawah tersebut dengan membuka infrastruktur jalan pada masanya.
” Jadi kerja ini sebelumnya sudah dimulai.Kita masyarakat Lingga pun bersyukur kepada perintis pertama dan kedua dari Kakanda kami bang H.Daria yang telah meletakkan dasar-dasar infrastruktur.Kita dapat bayangkan bagaimana kita dapat membuka hamparan sawah yang luas seperti yang kita saksikan hari ini kalau seorang Pak Daria sebelumnya tidak membuka infrastruktur terlebih dahulu.Dan pasang-surut dalam perjalanan Kabupaten Lingga selama 12 tahun ini dengan segala keterbatasannya tidak membuat kita “menyerah”,tetapi membuat kita “menyerang” saat ini.Dan mungkin inilah filosopi yang harus kita bangun bersama.Juga kami bermimpi kedepannya,kalau dulu desa Sungai Besar ini adalah desa yang minus,kedepannya bisa menjelma menjadi desa Bina Holturpolitan.Sebab disini akan kita jadikan proyek percontohan.”Tambah Awe.(Im)
Sangat disayangkan mengapa Alias Wello melakukan ini, sebuah kebodohan kah? Atau sebuah klise? Tidak ingatkah sejarah 1860? Tidak pahamkah karakter bangsa melayu? Tidak sadarkah urgensi kelautan? Tidak mengertikah potensi kepulauan? Tidak pedulikah?
Wello itu nama Bugis dari kata Ambo Wello. Mungkin ada keterunan bugisnya. Di Riau memang banyak Bugis. Kalau bpk memang ada keturunan Bugis. EWAKO.
Wello itu nama Bugis dari kata Ambo Wello. Mungkin ada keterunan bugisnya. Di Riau memang banyak Bugis. Kalau bpk memang ada keturunan Bugis. EWAKO.