Asisten I Setda Lingga Buka Perhelatan Kenduri Silat Alam Melayu, Pesan Pentingnya Jati Diri Budaya

Singkep298 Views
banner 468x60

Selingga.com (23/11) Daik. Asisten I Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Lingga, Gandime Diyanto, S.T., M.IP., menghadiri Perhelatan Kenduri Silat Alam Melayu yang diselenggarakan di dua lokasi, yakni Balai Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga dan Lapangan Kantor Bupati Lingga, Sabtu (22/11/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga dengan tema “Budaya Kite Jati Diri Kite, antara isi dan kulit.”

Acara dibuka dengan sesi sembang antar perguruan silat Melayu di Balai LAM, yang menjadi ruang dialog dan saling berbagi nilai antarpesilat. Tema kegiatan menegaskan bahwa budaya bukan sekadar tampilan luar—‘kulit’—melainkan juga mencakup ‘isi’, yakni nilai, karakter, dan makna mendasar yang hidup dalam keseharian masyarakat. Panitia menekankan pentingnya keseimbangan antara keduanya agar identitas budaya tetap utuh dan dihargai.

Rangkaian kegiatan dihadiri tokoh pemerintahan dan masyarakat setempat, antara lain Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga, Kepala Dinas Kebudayaan sekaligus Ketua Persatuan Silat Alam Melayu (PSAM) Kabupaten Lingga Zalmidri, S.E. Par., jajaran pengurus LAM Kabupaten Lingga, Koramil 05 Daik, Kapolsek Daik, Ketua MUI, Panglima Hulubalang LAM Kepri dan Tanjungpinang, camat, lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh anggota perkumpulan Silat Alam Melayu se-Kabupaten Lingga.

Perhelatan juga diramaikan oleh tamu undangan dari Malaysia, termasuk Dr. H. Johan Iskandar dari Akademi Seni Warisan Melayu Shah Alam Selangor, penulis dan pengkaji warisan pakaian Melayu, pakar tekstil, serta konten kreator dan pegiat seni silat Malaysia Panglima Aduka dari Persatuan Dunia Seni Silat Melayu (DSSM). Kehadiran delegasi serumpun menegaskan keterhubungan lintas negara dalam pelestarian warisan budaya Melayu.

Dalam sambutannya, Ketua PSAM Lingga Zalmidri menyatakan harapannya agar perhelatan ini dapat menyatukan pesilat di Kabupaten Lingga. Menanggapi itu, Asisten I Gandime Diyanto mendorong agar kegiatan sembang tersebut diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Ia menekankan bahwa forum semacam ini efektif sebagai ruang konsolidasi antarperguruan, memperkuat silaturahmi, dan memperluas peran budaya silat dalam kehidupan sosial masyarakat.

Baca juga :   PS.Young Boy Berjaya Taklukkan KRB Dabo Lama 2-1

“Harapan kami perhelatan ini menjadi momentum memperteguh jati diri warisan budaya Silat Alam Melayu di Kabupaten Lingga,” kata Gandime dengan optimisme.

Acara sembang ditutup dengan tradisi makan sehidang berlima—sebuah simbol keharmonisan, kebersamaan, dan rasa satu rumpun antarpesilat—yang menegaskan nilai kekeluargaan sebagai roh utama setiap perhelatan budaya. Panitia berharap kebersamaan ini terus terjaga dan menjadi pondasi pelestarian silat di masa mendatang.

Sesi berikutnya menampilkan pawai anggota perkumpulan Silat Alam Melayu yang menempuh rute dari SMAN 1 Lingga menuju Lapangan Kantor Bupati Lingga. Pawai diakhiri dengan penampilan antar perguruan silat di lapangan utama, menampilkan ragam teknik, seni, dan kekayaan budaya Melayu yang menjadi daya tarik bagi masyarakat dan pengunjung.(red)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *