Bapenda Lingga Dorong Optimalisasi Pelabuhan Sei Tenam untuk Penguatan PAD 2026

Advertorial712 Views
banner 468x60

Selingga.com (28/11) Dabo. Setelah resmi menerima pengelolaan Pelabuhan Sei Tenam dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kabupaten Lingga bergerak cepat menyusun langkah strategis guna memaksimalkan potensi ekonomi yang tersimpan di pelabuhan tersebut. Serah terima ini bukan sekadar transisi administratif, tetapi menjadi momentum penting bagi daerah untuk memperluas sumber pendapatan serta memperkuat fondasi fiskal menghadapi tahun anggaran 2026.

Pelabuhan Sei Tenam selama ini menjadi simpul mobilitas masyarakat Lingga. Dengan perpindahan kewenangan ke pemerintah kabupaten, pelabuhan tersebut tidak lagi dipandang hanya sebagai titik transit transportasi laut, tetapi sebagai aset strategis yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi, membuka peluang usaha baru, dan memberi dampak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Keseriusan Pemerintah Kabupaten Lingga Mengelola Aset Strategis

Komitmen pemerintah daerah terlihat dari percepatan langkah-langkah yang langsung dijalankan pasca serah terima aset. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lingga ditugaskan sebagai koordinator pendapatan, bekerja beriringan dengan Dinas Perhubungan Lingga (Dishub) yang berperan sebagai dinas teknis dalam pengelolaan operasional pelabuhan.

Dalam skema ini, Bapenda Lingga fokus menata kerangka pendapatan yang ideal dan berkelanjutan. Sementara itu, Dishub bertanggung jawab pada pengelolaan layanan pelabuhan, seperti bongkar-muat, arus kapal, retribusi, hingga pemenuhan fasilitas pendukung. Kolaborasi ini dirancang untuk memastikan Pelabuhan Sei Tenam dapat dikelola secara lebih profesional, efisien, dan berpihak pada pelayanan publik.

Wahyudi, Kabid Pendataan dan Penetapan Bapenda Lingga, menegaskan bahwa koordinasi lintas-organisasi merupakan kunci utama keberhasilan strategi optimalisasi pendapatan.

“Kami lagi menyusun langkah-langkah dan akan intens berkoordinasi dengan Dishub supaya target retribusi jasa kepelabuhanan tahun 2026 dapat terlaksana secara optimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan, bahkan kami berharap melebihi target,” ujarnya pada 28 November 2025.

Baca juga :   DPRD Lingga Bentuk Pansus Pemekaran Desa

Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah tidak berhenti pada pencapaian target, melainkan ingin mendorong terobosan melalui model pengelolaan yang modern dan adaptif terhadap kebutuhan pelabuhan.

Kabid Pendataan dan Penetapan Bapenda Lingga, Wahyudi

Sei Tenam Sebagai Pelabuhan Strategis dengan Potensi Besar

Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Lingga memiliki ketergantungan yang kuat terhadap transportasi laut. Pelabuhan Sei Tenam merupakan salah satu pintu utama yang menopang mobilitas masyarakat dan distribusi barang. Selain menjadi simpul transportasi reguler, Sei Tenam memiliki keunggulan geografis dan karakteristik ekonomi yang mendukung pengembangan berbagai sektor.

Pelabuhan ini memiliki potensi besar dalam beberapa bidang berikut:

  • Pusat distribusi logistik dan barang kebutuhan pokok yang melayani masyarakat lintas pulau.

  • Fasilitas bongkar-muat komoditas hasil bumi, seperti sagu, kelapa, perikanan, hingga material konstruksi.

  • Pengembangan sektor pariwisata bahari, mengingat posisinya yang dekat dengan beberapa destinasi wisata populer.

  • Jalur perdagangan antarpulau yang semakin aktif seiring meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat.

  • Dukungan terhadap UMKM setempat yang menyediakan layanan pendukung pelabuhan, seperti transportasi lokal, jasa pergudangan, dan penyediaan kebutuhan logistik.

Dengan karakteristik tersebut, Pelabuhan Sei Tenam memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi pusat ekonomi baru yang mampu memberi kontribusi signifikan terhadap PAD. Namun potensi itu membutuhkan penataan sistem pengelolaan yang lebih modern, tertib, dan berorientasi pada efisiensi.

Optimalisasi Retribusi Sebagai Motor PAD 2026

Peningkatan pendapatan daerah dari sektor kepelabuhanan tidak hanya bisa mengandalkan arus kapal atau aktivitas bongkar-muat semata. Dibutuhkan model retribusi yang terukur, transparan, dan disusun berdasarkan analisis kebutuhan serta karakteristik aktivitas pelabuhan.

Bapenda Lingga dan Dishub kini tengah menyiapkan formula pendapatan yang lebih komprehensif, mencakup:

1. Penataan Ulang Skema Retribusi Jasa Kepelabuhanan

Peninjauan kembali tarif dan jenis retribusi menjadi salah satu agenda prioritas. Mulai dari retribusi sandar kapal, bongkar-muat barang, penggunaan fasilitas pelabuhan, hingga layanan tambahan untuk pelaku usaha.

Baca juga :   Bapenda Lingga Catat Lonjakan Pajak Restoran dan Hotel, Sinyal Menguatnya Ekonomi Pariwisata

Penataan ini dilakukan melalui pendekatan yang memastikan retribusi tetap terjangkau bagi pelaku usaha, namun tetap mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi PAD.

2. Peningkatan dan Penataan Fasilitas Pelabuhan

Fasilitas yang memadai menjadi syarat penting agar aktivitas logistik dapat berjalan lancar, aman, dan sesuai standar. Peningkatan fasilitas juga berpengaruh langsung terhadap daya tarik pelabuhan sebagai titik ekonomi.

Antara lain mencakup perbaikan dermaga, area bongkar-muat yang lebih tertib, ruang layanan publik, hingga akses transportasi yang mendukung.

3. Penerapan Sistem Pengelolaan Modern

Penerapan teknologi digital menjadi fokus utama pemerintah daerah. Sistem retribusi yang terintegrasi secara digital dinilai dapat meningkatkan akurasi pendataan, mempercepat proses administrasi, dan meningkatkan transparansi bagi masyarakat maupun pelaku usaha.

Monitoring aktivitas pelabuhan secara real-time juga akan membantu pemerintah memastikan setiap potensi pendapatan dapat terpantau dan dioptimalkan.

4. Memperkuat Kolaborasi dan Konsultasi Berkelanjutan

Setiap kebijakan pendapatan pelabuhan dirancang melalui dialog berkelanjutan antara Bapenda, Dishub, pelaku usaha, operator kapal, hingga masyarakat pengguna jasa. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap langkah penataan tidak hanya berorientasi pada pendapatan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Dengan skema ini, target PAD tahun 2026 dinilai realistis untuk dicapai, bahkan berpotensi melampaui proyeksi awal apabila pengelolaan berjalan sesuai rencana.

Dampak Positif Bagi Ekonomi dan Masyarakat Lingga

Optimalisasi pengelolaan Pelabuhan Sei Tenam diproyeksikan memberi dampak luas, tidak hanya pada stabilitas fiskal daerah, tetapi juga pada aktivitas ekonomi masyarakat. Beberapa keuntungan yang diharapkan antara lain:

a. Efisiensi Mobilitas Barang dan Orang

Dengan layanan yang lebih tertib dan fasilitas yang memadai, aktivitas logistik menjadi lebih cepat dan efektif, yang secara langsung mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca juga :   Objek Wisata Pemandian Air Panas Alami, Sektor Andalan Parawisata Kabupaten Lingga

b. Peningkatan Peluang Usaha Lokal

Pengelolaan pelabuhan yang lebih modern akan membuka ruang bagi UMKM di sektor transportasi, logistik, perdagangan, hingga penyediaan jasa pendukung pelabuhan.

c. Meningkatnya Minat Investasi

Pelabuhan yang dikelola secara profesional dan modern menjadi daya tarik bagi investor, baik dari sektor perdagangan maupun pariwisata.

d. Pembukaan Lapangan Kerja Baru

Aktivitas pelabuhan yang semakin berkembang akan memunculkan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

e. Penguatan Ekonomi Daerah Secara Berkelanjutan

Pelabuhan Sei Tenam berpotensi menjadi pusat ekonomi baru yang memberi dampak jangka panjang bagi pembangunan Lingga.

Menuju Pelabuhan Modern yang Lebih Berdaya Saing

Melalui langkah-langkah strategis yang telah disusun, Pemerintah Kabupaten Lingga menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan tata kelola pelabuhan yang profesional, modern, dan berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pelabuhan Sei Tenam kini ditempatkan sebagai aset penting yang harus dikelola dengan penuh kehati-hatian, inovasi, dan kerja kolaboratif lintas-organisasi.

Dengan dukungan Bapenda dan Dishub, Sei Tenam diharapkan memasuki fase baru sebagai motor PAD daerah sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dan berkelanjutan. Pemerintah optimistis bahwa transformasi ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Lingga, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.(adv)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *