Selingga.com (14/07) Lingga.Pulau Bakung Desa Pasir Panjang Kecamatan Senayang yang memiliki tata letak wilayah dengan bukit yang tidak begitu terjal, landai serta kaya akan tanaman lokal,dipandang cukup strategis sebagai tempat bagi lokasi karantina sapi.
Topografi dari pulau tersebut juga dinilai cukup layak oleh Tim Kajian dan Study Kelayakan dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang turun melihat pada Kamis (13/07) tadi.
“Kalau saya melihat dari topografinya sih bagus, pulaunya landai dan bukitnya juga tidak terjal terjal. Tanaman rumput juga banyak. Artinya pulau Bakung ini layak jadi tempat karantina hewan.” Kata Prof. I Gede Suparta Budisatria selaku Ketua Tim kajian dari UGM pada Kamis (13/07) di Pulau Bakung melalui rilis yang diterima oleh pihak media.
Namun menurutnya pernyataan itu belum sepenuhnya layak bagi Kementrian Pertanian. Untuk itu dengan kajian ini, ia mengatakan akan menganilis terlebih dahulu sejumlah sample pakan lokal ternak, air dan kontur tanah yang telah diambil di pulau Bakung itu.
“Untuk ternak, yang perlu diperhatikan itu adalah pakannya. Apabila mereka dilepas dari kandangnya, mereka bisa cari pakan sendiri. Pakan itu penting.
Nah makanya kita analisis dulu untuk mengetahui kandungan nutrea disetiap tumbuhan lokal itu, baik rerumputan atau yang lainnya. Apakah beracun atau tidak.” Kata Prof.I Gede Suparta Budisatria yang menanambahkan kalau hal tersebut menjadi persyaratan wajib bagi karantina hewan.
Tidak hanya masalah pakan,Ketua Tim ini juga akan menghitung jumlah produksi tanaman dan sumber air lokal tersebut dalam jangka waktu satu tahun ini. Apakah bisa menampung ternak dengan jumlah yang banyak atau tidak.
“Jadi nanti kami analisis semua samplenya. Kami hitung berapa jumlah ternak yang akan bisa ditampung disitu dengan pakan yang tersedia. Harapan kami nanti, hasil kajian ini yang kemudian disatukan dengan lainnya bisa menguatkan dasar usulan karantina hewan di Pulau Bakung oleh Pemkab Lingga.” Kata Prof.I Gede Suparta Budisatria.(Im).