Selingga.com (14/07) Dabo. Pemberitaan terkait Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Lingga saat ini seperti nya mencuat semakin tinggi. Hasil audit dari pihak Pemkab Lingga terhadap PT.Pembangunan Selingsing Mandiri itu pun telah dilakukan. Namun Abang Syafril selaku Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Lingga ketika dikonfirmasi oleh salah satu media pada Selasa (12/07) tadi terkait hal tersebut biarpun membenarkan kalau pihak nya telah menerima hasil audit tersebut,namun belum dapat berkomentar terlalu banyak,dengan alasan belum bisa dipublikasi kan dengan beberapa alasan tertentu.
Namun dari info yang didapat,saat ini keuangan BUMD Lingga tersebut lagi jungkir balik dengan menyisakan saldo kas akhir di angka nominal Rp. 200 juta lebih saja. Hal ini menjadi perhatian Ketua Yayasan Singkep Agus Sutikno,S.P,M.Si yang juga sebagai Dosen dan Kepala Perpustakaan Unri,ketika di konfirmasi oleh Selingga.com pada Kamis (14/07) melalui telepon selular.
” Pengelola BUMD itu harus tahu,BUMD itu apa. Tujuan BUMD itu apa. Kemudian pengelolaan nya itu harus profesional di bidang pengembangan bisnis. Harus berpengalaman disitu. Kalau orang yang tidak pernah mengurus usaha,disuruh ngurus usaha,bagaimana? Seperti kemarin yang saya dengar,Direktur BUMD seolah-olah menempatkan diri sebagai Kepala SKPD. Ini kan terkait dengan UU Perseroan Terbatas. Dan harus mengacu kepada Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga BUMD dan Perda serta UU Perseroan Terbatas. Disitu ada Rapat Umum pemegang saham nya. Dan bukan kewenangan Bupati untuk menunjuk direktur.Kata Agus Sutikno.
Agus Sutikno yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Pakar Badan Persiapan Pembentukkan Kabupaten Lingga (BP2KL) ini pun menambahkan kalau selain diaudit oleh Akuntan Publik,BUMD juga di audit oleh BPK.
” Duit yang dipakai BUMD inikan duit Pemkab,sebagai saham. Dan karena BUMD menggunakan Anggaran Negara,selain di audit oleh Akuntan Publik,di audit juga oleh BPK. Jadi untuk Pemerintaham Awe-Nizar,BUMD ini harus dilakukan revitalisasi dan restrukturisasi. Dan tunjuk lah direksi nya itu memang orang-orang yang profeaional di bidang bisnis. Kalau Perda nya sudah bagus,tinggal dijalankan saja. Jangan sembarangan mau jadi Direktur BUMD itu. Harus paham. Harus punya progres,motivasi dan inovasi bisnis. Padahal potensi ekonomi unggulan Lingga itu banyak yang bisa untuk dikembangkan. Seperti sagu,perikanannya,transportasi nya,seperti juga beras yang ada sekarang ini. Dan wacana kita dulu nya,BUMD itu akan kita buat Holding Company. Kalau Holding Company,itu mempermudah Pemkab untuk melakukan pengawasan. Karena cuma satu saja yang diawasi nya. Perusahaan anak tidak perlu diawasi oleh Pemkab dan DPRD. Satu saja yang dipertanggung jawab kan nya. Dan juga kalau Holding,kekayaan BUMD itu akan semakin besar. Itu yang kita paparkan dulu nya. Dan dulu nya pun kami, Pak Rida K Liamsi,Ihsan Fansury,dan saya sendiri yang mengusulkan kepada Bupati yang masa itu dijabat Pak Daria,untuk segera membentuk BUMD. Sampai-sampai kita ajak melihat bagaimana membangun BUMD Provinsi Riau itu.”Papar Lelaki yang juga pernah terjun kedunia jurnalis ini.(Im).