Selingga.com (07/03) Dabo. Refleksi 3 tahun kepemimpinan Awe – Nizar kali ini juga terpapar dalam dialog interaktif eksklusif yang ditaja oleh pihak Radio Bunda Tanah Melayu (RBTM) FM pada Kamis (07/03) tadi. Dipandu oleh Neva selaku penyiar dari pihak RBTM, Bupati Lingga Alias Wello mengawali dialog dengan pemaparan situasi awal dimasa pemerintahannya bersama M. Nizar, sampai dengan perkembangan terakhir saat ini.
Dalam rilis yang diterima oleh pihak media, tergambar kalau didalam dialog tersebut, Alias Wello lebih dominan menceritakan perjalanan pemerintahannya dengan memaparkan beberapa kebijakan mereka yang dinilai tidak populer saat itu, hingga Bupati Lingga ini mengambil beberapa kebijakan melawan arus.
Sampai disini, dalam dialog tersebut mengambarkan sikap optimis yang dimiliki oleh seorang Alias Wello dalam menyikapi sikap pesisme yang banyak ditujukan padanya. Namun pasangan Awe – Nizar ini meyakinkan kalau pihaknya masih mampu untuk menjawab keraguan dari beberapa pihak terhadap langkah kebijakan yang diambil oleh mereka.
Pada line telepon di salah satu sesi dalam dialog interaktif tersebut, Alias Wello mendapatkan dukungan, masukan, keluh – kesah dan juga kritikan dari masyarakat. Tok Tam, salah seorang penelpon menyampaikan rasa prihatinnya pada kondisi jalan Desa Mentuda yang belum kunjung terhubung. Atas pertanyaan tersebut, Alias Wello pun merespon langsung.
“Jalan Mentuda Insyaallah akan dimulai segera, direncanakan pada APBD-P tahun ini. Walaupun dengan kontur yang berbukit-bukit, namun mengingat sumber daya Air Terjun Jelutung yang berpotensi menjadi sumbangsih besar bagi Kabupaten Lingga, maka mau tidak mau dan harus, jalan tersebut akan kita buka,” kata Bupati Lingga saat itu.
Alias Wello juga menambahkan kalau rencana pembangunan di daerah tersebut, kedepannya akan dibangun poros jalan dari Sungai Pinang yang akan menjadi jalur ekonomi baru, dengan kondisi jalan yang lebih baik, tanpa belokan-belokan tajam dan tebing-tebing curam seperti sekarang ini.
“Nanti kedepannya, selain poros jalan di Sungai Pinang, kita juga akan membangun Daik Bandar Madani, yang sudah kita mulai saat ini pengerjaannya, yang terhubung ke Panggak Laut, melewati Bukit Cening hingga ke Mentude,”kata Alias Wello.
Selain masalah jalan, dari segi pelayanan pendidikan, Bupati Lingga ini juga memberikan apresiasi terhadap prestasi yang telah dicapai oleh pihak Dinas Pendidikan Lingga, dengan berada di peringkat pertama dari seluruh Kabupaten Kota di Indonesia dalam sinkonisasi dapodik.
“Ini merupakan suatu prestasi yang membanggekan, ditengah segale keterbatasan kite, Kabupaten Lingga mampu menjadi peringkat pertame tingkat kabupaten kota di Indonesia,” kata Bupati Lingga.
Apresiasi juga diberikan Bupati Lingga ini terhadap pelayanan administrasi kependudukan, yang dipandang telah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Kabupaten Lingga.
“Saya sangat mengapresiasi program Aminduk yang dijalankan oleh Disdukcapil Lingga, karena mereka terjun langsung ke lapangan, menjemput bola. Jadi tak hanya menunggu masyarakat yang datang untuk mengurusi masalah administrasi kependudukan ini,” papar Alias Wello.
Namun di bidang pelayanan kesehatan, Alias Wello tidak memungkiri masih ada kekurangan disana-sini dan menyampaikan rasa keprihatinan dan kerisauannya dalam hal tersebut.
“Saya tidak menutup mata dan sangat risau dengan masalah ini. Saya sadar dan akan terus berbenah untuk mencari solusi terbaik bagi peningkatan dibidang pelayanan kesehatan di Kabupaten Lingga,” kata Alias Wello lagi.
Untuk itu juga, Bupati Lingga ini berharap, ditengah keterbatasan SDM medis, paramedis serta alat-alat kesehatan saat ini, seluruh tenaga kesehatan tetap semangat dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Selain menjawab berbagai kritikan, ada pula dukungan dan penyampaian ucapan terimakasih dari masyarakat. Kebanyakan mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Bupati Lingga karena listrik dan pelabuhan di daerah sudah lebih baik dari sebelumnya.
“Alhamdulillah pak, kalau lampu sudah bagoslah, pelabuhan pon sudah bagos,” kata Pak Gendut, salah seorang penelpon dari Desa Tukul.
Senada dengan Pak Gendut, Mak Long Niar pun mengungkapkan memberikan respon positif terhadap keberadaan lampu penerangan kepada Bupati Lingga dalam dialog interaktif pada sesi tanyajawab tersebut.
“Alhamdulillah, lampu kami sudah baek lagi. Maen-maenlah Pak ke Penaah,”kata Mak Long Niar menuturkan.
Bupati Lingga pun menjawab kalau pihaknya akan berkeliling ke daerah Penaah nantinya.
“Alhamdulillah, lampu sudah oke ye. Insyaallah dalam minggu ini saye, bersame dengan Armia, Kepale Bakesbangpol dan Kepale Dinas Perikanan, Kasiman, akan berkeliling pulau di sane, dan akan singgah ke Penaah. Saye pon sudah rindu dengan masyarakat disane,” kata Alias Wello.
Dipenghujung dialog interaktif itu, Bupati Lingga Alias Wello mengatakan kalau apa yang telah disampaikan masyarakat saat itu, dapat menjadi masukan dan alat pembanding bagi dirinya.
“Tetaplah menyampaikan hal-hal semacam ini kepade saye. Informasi dari masyarakat akan sangat bergune bagi saye dan dapat menjadi masukan dan pembanding bagi saye, terutame untuk Kabupaten Lingga kedepannye. Kemajuan Kabupaten Lingga ini merupakan tanggung jawab saye, mari kite bersame bergotong-royong membangun Lingga menuju 2020,” kata Alias Wello.
Alias Wello juga mengingatkan untuk tidak terlalu memberikan pujian terhadap pemimpin yang ada.
” Akhir kate, jangan terlalu banyak memuji kepade pemimpin, karene memuji dapat membuat lupe diri. Tapi haruslah banyak memberi kritik kepade kami, agar kami selalu mawas diri, kata beliau. Semoge Allah SWT selalu meridhoi semue usahe dan doa kite bersame, aamiin,” kata Alias Wello.(Im).