Selingga.com (08/09) Dabo. Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga melalui Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) menggelar kegiatan Pertemuan Pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) se-Kabupaten Lingga. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 06 September 2019 dan berakhir pada tanggal 08 September 2019 itu, diikuti oleh 2 unsur dari masyarakat dan 14 sekolah se-Kabupaten Lingga. Kegiatan yang ada juga menggelar outbond di Pantai Cemara, Sergang Laut Dabo pada Sabtu (07/09) tadi.
“Kegiatan ini kita laksanakan selama tiga hari, dimulai dari Jum’at tanggal 6 September 2019. Di Kabupaten Lingga ini ada 16 PIKR yang terdiri dari jalur masyarakat dan jalur formal. Dari jalur formal terdiri dari SLTP dan SMA/SMK. Ada 12 dari SMA/SMK, 2 dari SMP, dan 2 dari masyarakat,” kata Lians Dwi Santy, S.Sos selaku Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga pada Sabtu (07/09) tadi.
Lians juga menerangkan kalau kegiatan PIKR juga dulaksanakan dalam bentuk permainan yang ada mengandung nilai edukasinya.
“PIKR ini merupakan Pusat Informasi Konseling Remaja. Remaja-remaja yang ada ini merupakan perwakilan dari kelompok yang sudah terbentuk. Di sini ada edukasi dalam bentuk permainan langsung. Fokusnya juga agar adik-adik kita tahu tentang alat-alat reproduksi remaja serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh remaja saat ini. Kita berharap dengan PIKR ini, stop pernikahan dini, stop Napza, dan HIV/AIDS,” terang Lians.
Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga ini juga mengaku, kalau kegiatan yang ada merupakan kegiatan perdana yang mereka gelar.
“Kegiatan ini, ada juga adik-adik kita yang dari Senayang, Lingga Utara, dan Lingga Timur, se-Kabupaten Linggalah. Kegiatan ini baru pertama kita laksanakan. In Saa Allah, kita akan laksanakan lagi, melihat antusias dari adik-adik yang ada. Ini juga merupakan wadah bagi adik-adik kita, mereka bisa saling bertukar pikiran”, kata Lians.
Namun, Lians menambahkan, kalau dari pihak BKKBN Provinsi Kepri ada juga melakukan kegiatan setiap tahunnya berupa pemilihan Duta GenRe.
“Ada juga kegiatan yang dilakukan dari pihak Provinsi setiap tahunnya, dalam hal pemilihan “Duta GenRe”. Jadi, di sini adik-adik kita mendapatkan pelatihan dan diberikan motivasi bagi mereka. Mungkin dengan bakat-bakat mereka yang terpendam selama ini, bisa tersalurkan,” kata Lians yang saat itu didampingi oleh Eliaty, Am. Keb. selaku Kasi Keluarga Berencana, Ketahanan, dan Keluarga Sejahtera, dan juga Muhammad Nuh.
Selain itu, pihak PPKB biasanya juga akan turun ke sekolah-sekolah yang ada untuk melakukan pembinaan. Hal ini sudah dilakukan sejak tahun 2016 lalu.
Terkait dengan Duta GenRe, sebelumnya Kabupaten Lingga telah mengirimkan 2 orang putra-putrinya dalam ajang tersebut.
“Sebelumnya, kami mewakili Kabupaten Lingga sebagai Duta GenRe ke Provinsi Kepri. Alhamdulillah saya masuk 12 besar. Dengan adanya kegiatan ini, kami memberikan apresiasi kepada pihak BKKBN yang telah ikut mendidik para remaja seperti kami, yaitu remaja millenial. Kami akan menyebarkan virus-virus GenRe,” kata Jefrianto, pelajar dari SMAN 3 Senayang.
Selain Jefrianto, dari remaja putrinya, Denesa Ekalista dari SMAN 2 Singkep ikut juga menjadi Duta GenRe bersama Jefrianto.
“Ke depannya, kami sebagai Duta GenRe akan menyosialisasikan virus-virus GenRe untuk memajukan generasi-generasi millenial, khususnya yang ada di Kabupaten Lingga untuk menjadi generasi yang berkualitas dan untuk menuju Indonesia Emas 2045,” kata Denesa yang saat itu masuk menjadi 5 besar Finalis Duta GenRe saat itu.
Sedangkan Triad KRR (Tiga Risiko Kesehatan Reproduksi Remaja) sendiri terdiri dari Free sex, HIV/AIDS, dan Napza. Sedangkan maksud dari salam 3 jari pada “Salam GenRe” bermaksud mengatakan tidak kepada Pernikahan Dini, Seks Pranikah, dan NAPZA (Narkotika, psikotropika, dan Zat Adiktif). (Im).