Selingga.com (15/08) Dabo. Gerakan solidaritas GITA (Gerakan Indonesia Kita) tes antigen untuk Indonesia yang sebelumnya diketahui telah berinisatif untuk penyediaan tabung oksigen bagi masyarakat, saat ini telah menyempatkan diri untuk melakukan gerakan serupa di Kabupaten Lingga, Kepri. Melalui Arief Bobhil selaku Komite Kerja Sejuta Tes GITA saat ditemui pada Sabtu (14/08) tadi di Dabo Singkep mengatakan kalau kedatangan mereka di Kabupaten Lingga tersebut berdasarkan inisiatif dari salah satu warga Dabo Singkep sebelumnya. Bantuan yang diberikan berupa oksigen concentrator. Sementara itu, selama berada di Dabo Singkep, Arief Bobhil dan tim kerjanya saat itu didampingi oleh anggota DPRD Lingga, H. Ambok T. Syamsirwan.
“Kami bisa sampai ke Kabupaten Lingga ini karena inisiatif dari salah satu warga di sini terkait dengan kebutuhan oksigen. Kami dari gerakan solidaritas GITA tes antigen untuk Indonesia yang pada tanggal 1 Juli 2021 tadi telah mulai meminjamkan oksigen kepada warga, terutama yang berada di Jabodetabek, kemudian di akhir Juli 2021 kita mencoba mendistribusikan tabung oksigen ini ke daerah lain, seperti Lampung, Palembang, Cirebon, Cilegon, dan Garut,” kata Arief Bobhil.
Arief Bobhil mengatakan kalau pihak mereka merespon akan kebutuhan oksigen saat ini di Dabo Singkep.
“Kami merespon inisiatif dari salah satu warga yang ada di sini. Pastinya ada kebutuhan yang mendesak untuk oksigen di Dabo Singkep ini, makanya kami langsung berangkat dari Jakarta untuk mendistribusikan oksigen concentrator sebanyak 5 unit,” kata Arief Bobhil.
Namun Arief Bobhil menjelaskan kalau alat yang diberikan tersebut bersifat pinjaman dengan durasi waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
“Ini dipinjamkan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri. Statusnya pinjam. Jadi 5 unit ini dikelola oleh penanggung jawab di sini. Dipinjamkan secara gratis dalam jangka waktu tertentu, dari 5-7 hari. Karena yang menjalankan isolasi mandiri adalah yang memang tidak mendapatkan akses apa pun, beda sama yang di rumah sakit atau di tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah,” jelas Arief Bobhil.
Selanjutnya Arief Bobhil juga menjelaskan kalau sampai saat ini telah ada sekitar 4 ribuan pendaftar yang telah masuk ke pihak mereka terkait dengan pasokan oksigen tersebut.
“Sejauh ini untuk wilayah Sumatera, pasokan oksigen yang sudah kami perbantukan, di Lampung sebanyak 45 tabung 1 meter kubik dan Palembang ada 35 tabung 1 meter kubik. Kalau yang dimiliki oleh Gerakan Solidaritas GITA tes antigen untuk Indonesia ini, ada 375 unit tabung. Per hari dari tanggal 1 Juli 2021 sampai hari ini sudah ada pendaftar masuk ke kita sebanyak 4.687. Kami bisa melayani hanya 1.265 pendaftar. Kalau untuk di Lingga, kami perbantukan tabung oksigen concentrator,” kata Arief Bobhil.
Masyarakat yang akan mendaftar untuk mendapatkan bantuan pasokan oksigen tersebut, Arief Bobhil mengatakan kalau hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengisi formulir online yang telah ditentukan sebelumnya.
“Ada formulir online yang harus mereka isi dan bisa dicek di sejutates.id. Di situ ada formnya. Mereka mengisi form dan nantinya ada tim respon dari kami yang akan menanyakan bagaimana kondisi pasien kemudian apakah bisa dipinjamkan atau tidak,” kata Arief Bobhil.
Sementara itu, H. Ambok T. Syamsirwan memberikan apresiasi kepada Gerakan Solidaritas GITA tersebut. H. Ambok melihat kalau aksi yang dilakukan Gerakan Solidaritas GITA itu merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat di tengah masa pandemik seperti saat ini.
“Kita sangat bersyukur mereka dengan jarak yang sangat jauh datang (memberikan bantuan-red) ke sini. Kita juga sebagai masyarakat sangat berterima kasih dan ini di luar dugaan kita. Dengan kebutuhan yang sangat mendesak ini, mereka bisa sampai di sini. Walaupun Covid-19 agak menurun, namun artinya masih ada kepedulian orang hingga sampai ke daerah-daerah ini,” kata H. Ambok T. Syamsirwan.
Disinggung pandangan dirinya terkait dengan keadaan pandemik Covid-19 saat ini di Kabupaten Lingga, anggota DPRD Lingga ini melihat kalau hal tersebut agak membaik dan berharap masyarakat bisa sama-sama untuk menjaganya.
“Nampaknya sudah agak membaik. Saat ini blocking area juga telah dibuka. Sudah agak menurun. Mudah-mudahan masyarakat bisa menyadari betul-betul bahwa untuk menjaga ini kita harus bersama-sama,” kata H. Ambok T. Syamsirwan. (Im).