Selingga.com (31/12) Dabo. Sebagai bentuk perhatian dan ingin meringankan beban penderita kanker payudara, Himpunan Melayu Raya Kabupaten Lingga menggelar penggalangan dana untuk ibu Martini (42), warga Kampung Boyan, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Penggalangan dana selama 1 hari itu digelar di perempatan lampu merah Masjid Az-Zulfa, Dabo Singkep. Ketua Harian Melayu Raya, Harmadi, usai melaksanakan kegiatan penggalangan dana saat itu mengatakan kalau ibu Martini kondisinya saat ini sudah stadium III akan dirujuk kembali ke Tanjungpinang nantinya.
“Kami dari Himpunan Melayu Raya Kabupaten Lingga, saya sebagai ketua harian yang didampingi oleh Ketua Kecamatan Singkep Barat, Kecamatan Singkep, dan Kecamatan Singkep Selatan, pada sore (Kamis, 31/12) ini kami turun ke jalan untuk bersama-sama membantu meringankan salah satu warga kita dari Kampung Boyan, Dabo Singkep yang menderita kanker payudara stadium III yang insya Allah beberapa hari ke depan akan dirujuk ke Tanjungpinang untuk melakukan operasi,” kata Harmadi.
Jalannya pengalangan dana saat itu, Himpunan Melayu Raya juga menyertakan Laksamana dan Engku Putri yang merupakan bagian dari organisasi tersebut. Kegiatan tersebut juga merupakan arahan dari pembina ormas.
“Untuk itulah kami bersama kawan-kawan Laksamana dan Engku Putri Dabo Singkep atas arahan dan petujuk dari Pembina Utama Himalaya, yaitu bapak Yan Fitri dan juga Ketua Korwil Lingga, Zuardi dan kami bersama-sama pada hari ini untuk membantu saudara kita ibu Martini,” jelas Harmadi.
Harmadi juga memberikan apresiasi terhadap masyarakat yang ikut peduli dengan penderitaan yang dialami oleh ibu Martini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Lingga atas sumbangsih meringankan beban ibu Martini untuk melakukan pengobatan. Kami dari ormas Melayu Raya mengajak masyarakat untuk meringankan beban sesama kita,” kata Harmadi.
Ibu Martini sendiri sudah memiliki BPJS dan pasien ini sudah ditanggung oleh BPJS. Pengumpulan dana yang digelar oleh Himpunan Melayu Raya saat itu untuk meringankan beban keluarganya. Ibu Martini diketahui sudah mengidap penyakit tersebut sekitar setahun belakangan. Sementara pekerjaan suaminya sehari-hari hanyalah buruh harian lepas, kerja bangunan, dan juga sesekali mencari batu di pantai. Sebelumnya ibu Martini sudah berobat ke Tanjungpinang dan diputuskan untuk melaksanakan operasi pada Januari 2021 nanti. (Im).
