Selingga.com ( 19/09) Daik. Kenduri Budaya Lingga 2025 resmi dibuka dalam suasana penuh kekeluargaan dan kebanggaan budaya di Replika Istana Damnah, Kamis (18/09/2025). Pembukaan ditandai pelaksanaan tradisi Makan Sehidang Berlima, sebuah warisan budaya Melayu yang bukan sekadar ritual makan bersama, melainkan lambang persaudaraan dan upaya penggerak ekonomi lokal.
Acara dibuka oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Riau–Kepulauan Riau bersama Pemerintah Kabupaten Lingga. Kehadiran Bupati Lingga, Wakil Bupati, Kepala BPK Wilayah IV Riau–Kepri, unsur pejabat daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tamu undangan menunjukkan dukungan nyata terhadap pelestarian budaya Lingga.
Tradisi Makan Sehidang Berlima, yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, mengajarkan nilai kebersamaan dan kesederhanaan. Dalam prosesi ini, lima orang duduk bersama mengonsumsi satu hidangan yang sama, simbol yang merefleksikan eratnya ikatan sosial dan gotong‑royong khas masyarakat Melayu Lingga.
Wakil Bupati Lingga, Ir. H. Novrizal, menegaskan makna dan manfaat kegiatan tersebut. “Kenduri Budaya Lingga bukan hanya melestarikan tradisi, tetapi juga mempererat silaturahmi. Yang jauh datang mendekat, yang dekat semakin merapat. Selain itu, kegiatan ini juga menghidupkan UMKM lokal dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujarnya saat memberi sambutan.
Selain ritual makan bersama, Kenduri Budaya Lingga 2025 dimeriahkan oleh rangkaian pertunjukan seni yang menampilkan kekayaan tradisi dan ekspresi budaya Nusantara. Di antaranya pertunjukan Silat Alam Melayu Lingga (Lam Jalalah) yang sarat filosofi gerak, penampilan penyanyi Malaysia Roslan Madun yang membawakan lagu ikonik “Lemak Manis”, serta Tarian Persembahan dari Sanggar Megad Syah Alam. Penampilan penyanyi asal Medan, Deli Company, juga berhasil memukau pengunjung.
Masyarakat memadati lokasi acara, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap gelaran yang tidak hanya bersifat seremoni tetapi juga berfungsi sebagai ruang penguatan jati diri Melayu Lingga. Kehadiran berbagai pihak dan tingginya partisipasi publik diharapkan semakin mengangkat kebanggaan lokal serta mendukung keberlanjutan praktik budaya yang berakar pada kearifan lokal.
Kenduri Budaya Lingga 2025 sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat jaringan ekonomi kreatif dan UMKM setempat, melalui promosi kuliner, kerajinan, dan produk budaya lain yang dipamerkan sepanjang kegiatan. Penyelenggara menegaskan komitmen untuk menjadikan acara ini sebagai wujud pelestarian budaya yang berkelanjutan dan membawa manfaat sosial‑ekonomi bagi masyarakat Lingga.(red)