Ketam susah,warga Langkap pun "eksodus" ramai-ramai keluar kampung

Lingga524 Views
banner 468x60

Selingga.com (20/11) Dabo.Ekonomi yang dirasakan semakin ‘terjun bebas’,berimbas kepada ‘eksodus’ nya warga Desa Langkap Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga ke desa-desa tetangga nya.Bahkan ‘gelombang’ warga ini pun harus ‘terbang’ mencari kerja di luar perbatasan Kabupaten Bunda Tanah Melayu ini.Diperkirakan hampir seratus orang telah meninggalkan kampung dan keluarga,demi mencari ‘sesuap nasi’.
“Mulai nya sekitar 8-9 bulan ini lah.Kurang lebih 100 orang lah yang keluar dari Desa Langkap.Gara-gara ekonomi lah.Ada yang ke Sungai Pinang,Marok Tua,Marok Kecil,Batam,Tanjung Pinang.Macam-macam lah.Kalau diluar itu,macam-macam lah kerja nya.Ada yang jadi buruh,pokok nya macam-macam lah.”Kata Ammin,Ketua RW 04 Dusun I Desa Langkap Kecamatan Singkep Barat kepada Selingga.com,ketika ditemui di Dabo Singkep pada Selasa (20/11) tadi.
Ammin pun mengakui kalau dirinya saat itu,sedang menunggu seseorang toke,untuk minta bekerja di daerah Sungai Pinang nanti nya.
Ammin juga menambahkan kalau banyak nya warga Desa Langkap yang keluar,dikarenakan rata-rata penghasilan warga nya sebagai nelayan adalah sekitar Rp.30.000-Rp.40.000 perharinya.
“Kalau dikampung kan sebelumnya jadi nelayan.Biasakan di Langkap,nelayan cari ketam.Tetapi sekarang ini,ketam lah kurang.Bukan nama kurang lagi,kalau ketam yang ada hanya tinggal sebesar 2-3 jari.Kalau lah dapat cuma Rp.30.000-Rp.40.000 (sehari-red),macam mana lah untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.Kadang-kadang,ade lah dapat Rp.100.000.Besok-besok nya tak dapat pulak.Sekarang harga ketam di Langkap Rp.100.000/kilonya.Itu yang besar,yang satu ekor sekilo.Kalau yang 1/2 kilo,harganya Rp.30.000-Rp.40.000.” Mau motong getah,getah murah.Kalau di Langkap,harga getah Rp.6.000 lah/kilonya.Kalau dulu dapat juga Rp.9000-Rp.10.000.” Kata Ammin.
Terkait kondisi kampungnya itu,Ketua RW 04 Dusun I Desa Langkap ini berharap ada bantuan dari pihak Pemerintah Daerah Lingga.
“Kalau di Langkap,yang betul-betul untuk menghidupi nelayan atau masyarakatnya,pompong lah.Karena kalau ada pompong,nelayan bisa mencari keluar (wilayah Desa Langkap-red).Yang ada sekarang ini,banyak nelayan yang pakai dayung,sampan.Selain pompong,kalau dapat Pemerintah bukalah lapangan pekerjaan untuk masyarakat.”Kata Ammin.(Im).

banner 325x300
Baca juga :   Penerapan Awal Vaksinasi Booster di Lingga Sekitar 300 Dosis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *