Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pulau Medang, Kecamatan Senayang Awang Sukowati menyesalkan pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dilakukan tidak tepat sasaran. Hal ini dikarenakan bantuan tersebut jatuh kepada orang-orang yang ekonomi mencukupi.
“Kita sangat menyesalkan data dari pemerintah daerah yang tidak pernah diperbaharui, memang kita akui lima tahun kemarin, mereka layak menerimanya. Tetapi sekarang ekonomi mereka sudah membaik, seharusnya data itu harus diperbaharui,” ucap Awang Sukowati.
Dia menjelaskan, pembagian BLSM yang terjadi saat ini di Pulau Medang, dapat dikatakan semuanya tidak tepat sasaran.” Kita sangat kasian melihat warga kita yang tidak dapat bantuan,” jelasnya.
Dijelaskan Awang yang paling membuat kita prihatin lagi, kepala Desa pulau Medang, mengambil jatah Rp 20 ribu perkepala dari setiap penerima uang BLSM tersebut.
” Kita tidak habis pikir di daerah Desa Pulau Medang, sudah yang mendapat bantuan ekonominya mapan, kepala desa juga mengambil bagiannya, ini sudah rusak semua,” kesal Awang.
Dia meminta pemerintah agar memperbaharui data warga miskin yang layak menerima bantuan tersebut.” Kita bukan tidak terima orang yang ekonominya maju mendapat bantuan. Tetapi kita kembali ke tujuan bantuan tersebut diberikan pemerintah. Kalau memang untuk orang yang ekonomi lemah, seharusnya pemerintah harus benar-benar orang yang ekonomi lemah, jangan salah sasaran,” ungkapnya.
Kepala Desa Pulau Medang Rusli saat dihubungi awak media tidak mau mengangkat telfon dan tidak membalas SMS yang terkirim, hal ini untuk mengklarifikasi berita diatas.