Selingga.com (6/08) Dabo. Pemerintah Kabupaten Lingga terus mendorong penguatan nilai budaya lokal dan peran satuan pendidikan dalam upaya penurunan angka stunting. Pernyataan itu disampaikan Wakil Bupati Lingga H. Ir. Novrizal saat memimpin rapat koordinasi bersama kepala satuan pendidikan jenjang TK, SD, dan SMP di Gedung Daerah Dabo Singkep, Rabu (6/8/2025).
Novrizal memberi apresiasi kepada para guru atas dedikasi dan komitmen dalam membimbing peserta didik. Ia juga mengajak satuan pendidikan mengintegrasikan muatan lokal ke dalam kurikulum sebagai upaya memperkuat karakter budaya Melayu di kalangan generasi muda.
“Dengan mengangkat kearifan lokal, kita menanamkan rasa cinta tanah kelahiran kepada generasi muda,” kata Novrizal.
Peran Guru dalam Penurunan Stunting
Dalam rapat yang juga dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Lingga Supardi, M.Pd., serta perwakilan Korwil Kecamatan Singkep Barat dan Kepulauan Posek, Ketua Pokja 1 TP PKK Kabupaten Lingga Feby Sarianty — yang juga Ketua Dekranasda dan berprofesi sebagai guru — mengimbau kepala sekolah mendukung program peningkatan layanan Posyandu.
“Guru memiliki peran penting dalam pendidikan keluarga. Mari kita libatkan diri dalam penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak,” ujar Feby, menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan layanan kesehatan masyarakat.
Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Budaya
Rapat koordinasi menekankan perlunya sinergi lintas sektor: pemerintah daerah, dinas pendidikan, lembaga kesehatan, dan organisasi perempuan serta masyarakat. Penguatan muatan lokal di sekolah dinilai tak hanya memperkaya pembelajaran, tetapi juga menjadi sarana membangun kesadaran gizi, praktik hidup sehat, dan perilaku adaptif yang relevan dengan konteks lokal.
Para peserta rapat sepakat untuk meningkatkan peran guru sebagai agen perubahan di tingkat komunitas—mengintegrasikan materi kearifan lokal ke aktivitas pembelajaran serta turut serta mengedukasi orang tua tentang gizi dan pemantauan tumbuh kembang balita melalui Posyandu.
Langkah ke Depan
Sebagai tindak lanjut, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga diminta menyusun pedoman integrasi muatan lokal dan mekanisme keterlibatan sekolah dalam program penurunan stunting. Pihak kecamatan dan korwil diminta memperkuat koordinasi dengan puskesmas dan PKK untuk memastikan layanan Posyandu terselenggara secara optimal.
Dengan pendekatan yang menggabungkan pendidikan, budaya, dan layanan kesehatan, pemerintah daerah berharap penanganan stunting di Lingga dapat lebih menyentuh akar permasalahan dan memberi dampak nyata terhadap kualitas hidup anak dan keluarga.(red)