Selingga.com (15/07) Lingga. Ekspedisi ke Objek wisata Air Terjun Jelutung masih menjadi salah satu daya tarik untuk dilakukan hingga saat ini. Objek wisata yang berada di Kabupaten Lingga ini merupakan air terjun dengan ketinggian mencapai 430 meter dari permukaan laut. Salah satu wadah pencinta alam yang menamakan dirinya “Catatan di Lingga” yang merupakan salah satu organisasi yang ingin mengenalkan Lingga melalui cerita dengan berbagai sejarah dan destinasi alamnya melakukan perjalanan Perjalanan ekspedisi ke Air Terjun Jelutung yang tepatnya berada di Desa Mentuda, Kabupaten Lingga pada Jumat, 11 juli 2025 lalu.
Dedie Iansyah selaku ketua dari ekspedisi dan beberapa kawan kawan dari Daik dan Dabo yang beranggotakan 11 orang dengan berlatar belakang dari pekerja dan mahasiswa dan juga tergabung di dalam organisasi tersebut, telah menyusuri hutan yang lebat demi melihat keindahan Air Terjun Jelutung. Ekspedisi ini berjalan selama dua malam 3 hari.
“Jumat kemarin kami bersama beberapa teman berangkat menuju Air Terjun Jelutung. Kami menggunakan ferry reguler dan turun di Dusun Pulun kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal kayu bermesin atau pompong ke Dusun Jelutung,” kata Dedie.
Dedie menambahkan kalau dalam ekspedisi tersebut, mereka juga dibantu oleh para pemandu lokal.
“Siang itu setelah istirahat salat dan makan, kami memulai perjalanan menuju Air Terjun Jelutung dengan dipandu oleh beberapa pemandu lokal yang telah berpengalaman hingga kami sampai di Air Terjun Jelutung sekitar pukul 17.30 wib sebelum waktu Magrib menjelang,” terang Dedie.
Dedie menambahkan kalau tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk mengenalkan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Lingga ke pada para wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negri.
Dedie lansyah, selain sebagai ketua dari organisasi “Catatan di Lingga” juga sekaligus guide atau pemandu wisata yang aktif mengunjungi dan mempromosikan keindahan alam Lingga melalui media sosialnya.
“Kebanyakan tamu wisatawan yang pernah dipandunya mendaki Gunung Daik menginginkan pengalaman wisata alam lainnya yang ada di Kabupaten Lingga,” kata Dedie.

Sementara itu, Riski, salah satu anggota dari pendakian tersebut merasa sangat puas dengan keindahan Air terjun Jelutung. Menurutnya, meskipun medan yang dilalui sangat menantang, tetapi terbayar dengan suguhan keindahan alam.
“Sebelum sampai di Air Terjun Jelutung, sekitar setengah jam perjalanan lagi, kami juga disuguh kan dengan Air Terjun Sembilan yang tak kalah memikat bagi siapa pun yang melewatinya. Air terjun tersebut seperti memanggil dengan keindahannya agar kami berhenti,” kata Riski.
Riski juga menyampaikan bahwa bagi siapa
pun yang ingin melakukan ekspedisi, baik ekspedisi ke Air Terjun Jelutung maupun ke tempat lainnya seperti gunung, sebaiknya menyiapkan fisik terlebih dahulu.
“Alam tidak mengundang kita untuk datang, alam memiliki pemandangan yang indah, tetapi alam tidak bersahabat dengan siapa pun,” kata Riski.
Ketika tim “Catatan di Lingga” menemui Kepala Desa Mentuda, Darwan atau yang lebih akrab disapa Mawan di kediamannya, Kades itu mengatakan bahwa dirinya dan masyarakat Desa Mentuda sangat mengapresiasi kedatangan tim Catatan di Lingga dan terbuka serta mendukung tentang wacana objek wisata desanya dijadikan destinasi baru wisata.
Selain itu Mawan juga berharap kepada semua pihak terkait terkhusus bagi pegiat media sosial dan pemberitaan untuk terus memposting sembari memperkenalkan Desa Mentuda ke dunia luas. (Red).