Selingga.com (31/12) Dabo. Dugaan praktik percaloan dalam proses rekrutmen anggota Kepolisian Republik Indonesia kembali muncul di wilayah hukum Polres Lingga, Kepulauan Riau. Seorang warga melaporkan terjadinya penipuan setelah menyerahkan sejumlah uang kepada oknum yang menjanjikan kelulusan seleksi calon anggota Polri, namun hasil seleksi tak sesuai janji.
Kapolres Lingga AKBP Dr. P. M. Nababan, S.H., M.H., membenarkan adanya laporan terkait perkara tersebut. Menurutnya, dari sisi hukum dan institusional, dugaan praktik percaloan berpotensi mencoreng citra Polri.
“Apa yang dilaporkan ini merupakan delik biasa dan dapat diproses secara hukum,” kata AKBP Nababan. Ia menambahkan bahwa penyelesaian perkara belum lengkap secara administratif dalam tahapan penyelidikan maupun penyidikan.
Kapolres menegaskan komitmen Polres Lingga untuk menelusuri dan mendalami setiap informasi mengenai dugaan praktik percaloan, khususnya jika ada pihak yang mengatasnamakan atau mencatut institusi Polri. Ia juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap pihak yang menjanjikan kelulusan rekrutmen dengan imbalan.
“Seluruh tahapan penerimaan anggota Polri dilaksanakan secara transparan, objektif, dan tanpa pungutan biaya,” ujarnya, menekankan agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap janji‑janji tidak bertanggung jawab yang dapat meresahkan publik.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengumumkan langkah penyidikan lebih lanjut atau status tersangka dalam kasus tersebut. Pihak yang merasa menjadi korban diminta untuk melaporkan bukti transaksi atau komunikasi terkait dugaan percaloan kepada Polres Lingga guna memperlancar proses hukum.(red)
