Selingga.com (01/10) Pancur.Biar pun telah melakukan fogging di Desa Pancur Kecamatan Lingga Utara sebanyak 3X dalam 1 bulan nya,namun keberadaan nyamuk DBD sempat membuat dr.Ignasius Luti sedikit kalang kabut.Nyamuk sejenis Aedes Aegypti ini membuat Kadiskes Lingga itu harus turun langsung ke desa Pancur pada Sabtu (01/10) tadi dengan Tim kesehatan nya.
Usut punya usut,ternyata rumah walet yang ada di Desa bagian Utara dari peta Lingga itu,sebagai biang keladi berkembang nya virus Dengue tersebut.
” Dalam 1 bulan,kita 3 kali melakukan fogging.Tetapi nyamuk DBD tetap berkembang.Dari survey kelapangan yang kami lakukan di desa Pancur,ternyata dari 13 buah rumah sarang walet,ditemukan 11 buah yang banyak mengandung jentik nyamuk Aedes.Kemungkinan besar penularan “Virus Dengue” berasal dari nyamuk Aedes yang tumbuh subur di rumah-rumah walet itu.Karena dirumah walet itu,wadah air minum burung walet nya yang menjadi sarana berkembang-biak nya jentik-jentik.”Kata dr Luti.
Akibat dari berkembang biak nya “Virus Dengue” tersebut,sebanyak 16 orang masyarakat desa Pancur terjangkit DBD.
” Kami melakukan fogging kembali,terutama untuk area ditemukan penderita DBD.Dalam waktu 2 minggu terakhir sampai hari ini (Sabtu 01/10),ada 16 penderita yang positif DBD yang terdiri dari 3 orang dewasa,12 orang anak-anak dan 1 bayi.Kemudian apabila ada masyarakat,terutama anak-anak yang menderita demam dengan suhu tubuh tinggi,harus segera melakukan pemeriksaan ketenaga media.Jadi memang kasus DBD harus disetujui dengan ada nya partisipasi masyarakat.Terutama dalam gerakan 3M,Menguras,Menutup,Mengubur tempat-tempat dan sarana-sarana yang memungkinkan nyamuk Aedes untuk berkembang biak.”Papar dr.Luti.(Im).