Vaksin Astrazeneca untuk Pelayanan Publik Diberikan di Dabo

Lingga470 Views
banner 468x60

Selingga.com (19/05) Dabo. Vaksinasi massal untuk masyarakat, pekerja, pelayan publik, dan lansia digelar Pemkab Lingga pada Rabu (19/05) tadi di Gedung Nasional, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. dr. Yan Cahyadi Anas, selaku pelaksana pemberian vaksin saat itu mengatakan kalau untuk lansia, pihaknya memberikan vaksin Sinovac dan untuk pelayanan publik diberikan vaksin Astrazeneca.

“Kegiatan hari ini adalah vaksinasi untuk pelayanan publik meliputi Kejaksaan, bandara, pelabuhan, Syahbandar Laut, pelaku ekonomi yang melayani langsung publik, dan kemudian ada juga kita sediakan untuk vaksinasi lansia dengan vaksin Sinovac. Kalau untuk layanan publik, kita pakai Astrazeneca,” kata dr. Yan Cahyadi Anas.

dr. Yan Cahyadi Anas

Namun dalam jalannya pemberian vaksin dengan sasaran 500 orang yang dilakukan secara massal saat itu, dr. Yan Cahyadi Anas mengatakan kalau pihaknya mengalami kendala terkait dengan kurang informasi yang sampai ke masyarakat.

“Hari ini sasarannya 500 orang untuk 4 hari ke depannya. Targetnya 1000 orang. Kendalanya, sepertinya kurang informasi kepada masyarakat. Jadi, datangnya agak lambat, sedangkan meja pelayanan kita di sini ada 10 meja pelayanan, tetapi banyak yang masih kosong. Kita masih menunggu kehadiran masyarakat untuk pelayanan vaksin ini,” kata dr. Yan Cahyadi Anas.

dr. Yan Cahyadi Anas juga menambahkan kalau selain itu, masyarakat juga kurang mendapatkan informasi terkait dengan efek samping dari vaksin yang ada sehingga menimbulkan keraguan pada masyarakat.

“Kalau untuk lansia, mereka sebenarnya ingin divaksin. Hanya ada beberapa masyarakat yang kurang informasi tentang efek samping dari vaksin. Seperti yang kita dengar di pemberitaan nasional, ada beberapa vaksin yang menimbulkan efek samping yang berat. Jadi, itulah yang menimbulkan keraguan masyarakat untuk datang vaksinasi ke sini,” jelas dr. Yan Cahyadi Anas.

Baca juga :   ODP Bertambah Satu, Fazinawati," Masih Ada Sisipan Penumpang Yang Lewat Jalur Ilegal"

Namun, dr. Yan Cahyadi Anas mengatakan kalau dari pengalaman yang ada, pihaknya belum ada menerima keluhan efek samping yang berat yang ditimbulkan dari vaksin tersebut.

“Tapi dari pengalaman kami sendiri, untuk fase pertama kemarin sejak Januari 2021, kami tidak menemukan efek samping yang berat. Jadi, cuma efek samping yang ringan,” kata dr. Yan Cahyadi Anas.

Sedangkan untuk perbedaan dari kedua vaksin yang ada itu, dr. Yan Cahyadi Anas mengatakan kalau untuk teknis pembuatan vaksin Astrazeneca, lebih canggih sedikit dibandingkan daripada vaksin Sinovac sebelumnya.

“Kalau Sinovac itukan virus inaktif. Jadi, dia dari virus Covid-19 yang dimatikan. Itulah yang digunakan sebagai vaksin Sinovac. Kalau yang hari ini kita pakai, Astrazeneca, yang platformnya viral vektor. Jadi, dia menggunakan rekomendasi genetik. Jadi, memang teknik pembuatannya lebih canggih sebenarnya,” papar dr. Yan Cahyadi Anas.

Vaksin Astrazeneca untuk Pelayanan Publik Diberikan di Dabo

Begitu juga dengan efektivitas dari kedua vaksin tersebut. Terakhir, dr. Yan Cahyadi menambahkan kalau untuk pemberian vaksin Astrazeneca tahap kedua, berjarak 12 minggu dari penyuntikan pertama ini.

“Untuk tingkat efektivitasnya sudah diukur oleh para ahli. Untuk Sinovac sendiri untuk efektivitas untuk mencegah Covid sebanyak 65 persen. Kalau Astrazeneca sedikit lebih tinggi, sekitar 70 persen lebih. Untuk Astrazeneca, jarak penyuntikan pertama dan kedua sekitar 12 minggu,” kata dr. Yan Cahyadi Anas. (Im).

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *