Selingga.com (06/10) Dabo. Kegiatan pembinaan kemandirian bagi warga binaan telah digelar pihak Lapas Kelas III Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Kegiatan seperti perkayuan yang dimulai dari tanggal 27 September 2021 tersebut dan dilakukan selama satu bulan ini setiap hari kerja. Kepala Lapas Kelas III Dabo Singkep, Dewanto, saat ditemui pada Rabu (06/10) tadi di Lapas Dabo mengatakan kalau program pembinaan kemandirian tersebut merupakan tindak lanjut dari program pembinaan agar warga binaan nantinya bisa memiliki keterampilan.
“Jadi ini adalah program pembinaan kemandirian yang pada saat ini kita laksanakan dengan menggandeng mitra dari pihak ketiga, yaitu PKBM Tunas Cemerlang pimpinan bapak Joni Suryadi. Ini juga telah diprogramkan untuk diadakan pada tahun ini. Dananya diambil dari DIPA tahun ini. Program ini sebagai tindak lanjut dari program pembinaan narapidana dalam hal pembinaan kemandirian supaya narapidana ini bisa memiliki keterampilan,” kata Dewanto.
Selain itu Dewanto mengatakan kalau tujuan dari kegiatan pembinaan kemandirian tersebut agar warga binaan yang ada bisa menjadi aktif dan produktif serta memiliki keterampilan setelah bebas nantinya.
“Keterampilan yang mudah diaplikasikan ketika suatu saat nanti mereka telah bebas dan kembali ke masyarakat. Memang tujuan dari pembinaan di Lapas ini supaya mereka itu tidak mengulangi tindak pidana yang dilakukan sebelumnya. Kemudian juga bisa menjadi manusia yang aktif dan produktif di masyarakat serta bisa mandiri sebagai pribadi yang bisa mempunyai keterampilan ketika terjun ke masyarakat nantinya,” kata Dewanto.
Namun saat ini pihak Lapas Kelas III Dabo Singkep masih terkendala dengan keterbatasan lokasi yang dimiliki untuk menggelar kegiatan pembinaan kemandirian tersebut.
“Di Lapas ini hanya ada blok hunian. Sedangkan untuk pembinaan kemandirian seperti perkayuan harus di tempat sendiri yang berada di dalam satu kompleks Lapas. Artinya di dalam tembok, ada bengkel kerja khusus yang terpisah dengan blok hunian,” jelas Dewanto.
Sementara itu dari segi pengawasan, Kepala Lapas Kelas III Dabo Singkep ini mengatakan kalau pihaknya tetap melakukan pengawasan yang ketat selama proses kegiatan dilaksanakan.
“Mereka yang sudah disidang Tim Pengamat Pemasyarakatan dan tahapannya sudah bisa untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembinaan di luar tembok termasuk medium security, kita tetap melakukan pengawasan yang ketat, diawasi kegiatannya, dan terkontrol. Jadi semua pegawai di sini terlibat mengawasi mereka,” kata Dewanto.
Selain itu Dewanto menjelaskan kalau para warga binaan yang bisa mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian itu berdasarkan beberapa ketentuan yang ada.
“Kami pilih warga binaan yang bisa mengikuti kegiatan di luar tembok ini adalah mereka yang berdasarkan lama pidana, kemudian jenis pidananya apa, serta tahap pembinaan,” kata Dewanto.
Dewanto berharap kegiatan pembinaan kemandirian tersebut bisa berguna bagi warga binaan mereka nantinya setelah selesai menjalani masa hukumannya dan kembali ke tengah-tengah masyarakat.
“Harapannya tentu saja mereka bisa memiliki bekal keterampilan nantinya kalau sudah bebas dan diaplikasikan ketika suatu saat mereka memerlukan pekerjaan atau ikut bekerja. Setidaknya ada yang bisa diserap oleh mereka untuk bisa dikerjakan di luar guna mencari tambahan penghasilan atau penghasilan utama mereka,” kata Dewanto. (Im).